"Kami yakin ini akan menjadi satu mesin pertumbuhan yang baik, tentunya tidak dalam jangka pendek, ini adalah investasi kami jangka panjang," tuturnya.
Selain itu, lanjut Djony, Astra juga tetap melakukan investasi di sektor pertambangan non batu bara, sebagai bagian dari tujuan entitas usahanya, PT United Tractors Tbk (UNTR).
Saat ini, Astra sendiri telah memiliki tujuh lini bisnis. Ketujuh bisnis itu mulai dari sektor pertambangan, otomotif, agribisnis atau perkebunan, hingga sektor properti.
Sepanjang tahun ini, Astra juga telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditur (capex) sebesar Rp37 triliun. Hingga semester I, perseroan sudah menggelontorkan capex sebesar Rp12,2 triliun.
Mayoritas serapan capex tersebut digunakan untuk lini bisnis anak usahanya di bidang pertambangan dan alat berat, yang memiliki porsi hingga 70%. Sisanya, telah digunakan untuk sejumlah lini bisnis lain seperti perkebunan atau agribisnis, hingga bisnis sales operation perseroan.
(ibn/dhf)