Logo Bloomberg Technoz

Nasib Perajin Tenun Kalbar di Tengah Gempuran Eksploitasi Hutan

Dinda Decembria
08 August 2024 15:00

Ilustrasi Perajin kain tenun Tuan Kentang di Palembang. (Dok. BRI)
Ilustrasi Perajin kain tenun Tuan Kentang di Palembang. (Dok. BRI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tradisi tenun di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat tengah menghadapi ancaman serius. 

Ancaman yang utama adalah pembangunan yang berlebih dan eksploitasi hutan yang mengakibatkan hilangnya pepohonan kapas yang menjadi sumber pewarna dan benang kapas.

Menurut data dari The Center for International Forestry Research dan World Agroforestry, antara tahun 2000 dan 2017, terdapat sekitar 59.962 km2 hilangnya hutan di seluruh Kalimantan. Jumlah ini akan terus bertambah dari tahun ke tahun.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022, yang menunjukkan terdapat potensi hutan seluas 74.419 kilometer persegi atau setara dengan 10 juta lapangan sepak bola hilang antara tahun 2018 dan 2032. Peneliti ini mengembangkan model matematika untuk menghitung deforestasi.

Dalam menghadapi situasi ini, generasi muda perempuan etnis Iban di Dusun Sadap, Kapuas Hulu memperjuangkan  menghidupkan kembali praktik tenun dengan memadukan tradisi dan upaya konservasi. Gerakan ini mulai pada tahun 2018 di dorong oleh meningkatnya minat dan permintaan terhadap tenun di kalangan masyarakat Indonesia.