Logo Bloomberg Technoz

Ia menyebut, pergerakan rupiah sangat dipengaruhi oleh faktor fundamental ekonomi domestik dan global. Dari sisi domestik, menurutnya ekonomi tanah air memang mengalami tekanan akibat perlambatan ekonomi global.

Namun, ia mengklaim ekonomi domestik masih cenderung resilien karena fundamental ekonomi Indonesia terbilang sudah mengalami perbaikan. Tercermin dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang masih berada di rentang 5% dan inflasi yang masih dalam target pemerintah.

“Kalau globalnya terus membaik kondisinya sangat favorable untuk market risk on maka itu pasti akan mengundang inflow ke dalam negeri,” ucap Faisal.

“Jika itu terus terjadi, maka memang tidak memungkiri bahwa penguatan rupiah itu bisa terus berlanjut dan kita lihat memang ada potensi kita bisa ke level Rp15.800,” pungkas Faisal.

Sebagai informasi, rupiah spot dibuka menguat di tengah pergerakan mayoritas mata uang Asia yang juga perkasa terhadap dolar AS.

Rupiah bergerak lebih kuat ke level Rp16.012/US$ di menit pertama, mencerminkan penguatan 0,14% dibanding posisi kemarin. Pada pukul 09:11 WIB, rupiah menyentuh Rp15.987/US$, pertama kali nilainya menguat di bawah Rp16.000/US$ sejak 22 Mei lalu.

Rupiah menguat bersama-sama ringgit Malaysia yang naik nilainya 0,26%, lalu dolar Hong Kong 0,1%, juga baht, dolar Taiwan, serta rupee masing-masing 0,05%, 0,04% dan 0,01%.

(azr/lav)

No more pages