Bloomberg Technoz, Jakarta - Perilaku pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, rekam gambar komunikasi antara Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dan Pelaksana tugas harian (Plh) Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Idris Froyote Sihite beredar di media massa.

Dalam percakapan tersebut, Johanis seolah menawarkan jasa bantuan hukum kepada Idris. Bahkan, dia pun menyematkan sebuah frasa 'main di belakang layar' untuk memberikan keyakinan, jasanya tersebut tak akan dibuka secara umum. Hal ini kemudian dikaitkan dengan proses penyidikan kasus dugaan korupsi anggaran tunjangan kinerja (tukin) di Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM.

Johanis sendiri mengakui kenal dan pernah berkomunikasi dengan Idris. Akan tetapi, dia menampik cuplikan pesan singkat yang beredar tersebut berkaitan dengan kasus anggaran Tukin di Kementerian ESDM. Menurut dia, chat tersebut terjadi saat dirinya masih menjadi Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JamDatun), Kejaksaan Agung, Oktober 2022. 

“Chatting saya dengan beliau [Idris Sihite] terjadi pada Oktober 2022, sebelum saya bertugas sini dan menjelang memasuki usia pensiun [di Kejaksaan Agung],” kata Johanis di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (13/4/2023).

Saat itu, dia mengklaim, belum mengetahui akan menjadi pimpinan KPK menggantikan Lili Pantauli Siregar yang mundur karena terlibat sejumlah kasus etik, Juli 2022. Dia bersama rekannya membuat sebuah kantor konsultan hukum, terutama hukum bisnis. Perusahaan ini rencananya akan menjadi sumber nafkahnya usai purna tugas dari Korps Adhyaksa.