Logo Bloomberg Technoz

Respons Pengamat Soal Rekomendasi Kemenhub Tiket Pesawat Murah

Pramesti Regita Cindy
08 August 2024 10:20

Bandara International Soekarno-Hatta< Cengkareng. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Bandara International Soekarno-Hatta< Cengkareng. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat penerbangan dan analis independen bisnis penerbangan nasional Gatot Rahardjo menilai bahwa rekomendasi yang disampaikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai perubahan harga tiket pesawat, justru berada di luar jangkauan efektif kementerian tersebut.

Terlebih, Kemenhub memberikan kajian berupa rekomendasi jangka pendek hingga panjang, dengan fokus pada komponen yang dapat dikendalikan oleh pemerintah dalam jangka pendek dan peninjauan kembali Tarif Batas Atas serta Tarif Batas Bawah (TBB) dalam jangka menengah hingga panjang.

"Rekomendasi itu justru malah di luar jangkauan Kemenhub. Sedangkan yang dalam jangkauan kemenhub dan sangat penting justru malah tidak direkomendasikan atau direkomendasikan untuk jangka menengah," jelas Gatot kepada Bloomberg Technoz, dikutip Kamis (8/8/2024).

Gatot turut menekankan bahwa evaluasi TBA dan TBB seharusnya menjadi prioritas utama dalam jangka pendek, di sisi lain perlu pula dilakukannya evaluasi iklim bisnis melalui evaluasi pasar monopolistik yang saat ini ada.

Suasana calon penumpang pesawat saat arus mudik di Terminal 3, Bandara Soetta, Sabtu (6/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

"Menangani pasar yang monopoli ini sangat penting. Karena kalau semua dibenahi tapi pasarnya masih monopolistik, kemungkinan maskapai masih akan menerapkan harga tinggi," ungkapnya.