"Sehingga kita semuanya tidak tergantung dengan kendaraan-kendaraan pribadi dengan mobil yang memacetkan utamanya di Jabodetabek. Saya tadi udah perintahkan agar dibangun tidak di Jakarta dan sekitarnya saja tetapi di kota-kota yang sudah mengalami kemacetan," lanjut Jokowi sebagaimana dikutip dari kanal Sekretariat Presiden.
Presiden merasa optimistis bahwa pembangunan hunian berbasis TOD ini dapat membantu mengurangi kemacetan karena para penghuni dapat beralih ke transportasi publik.
“Hunian milenial ini, sekali lagi, akan kita kembangkan di semua kota yang memiliki TOD-TOD, utamanya lahan-lahan PT. KAI yang tidak termanfaatkan dengan baik, nanti kerja sama dengan PP, dengan Perumnas, dengan Kementerian PU, saya kira harus kita bangun sebanyak-banyaknya hunian seperti ini,” ujarnya.
Presiden juga menyampaikan, Hunian Milenial untuk Indonesia di kawasan Margonda ini dapat dimiliki para milenial dengan harga yang cukup terjangkau. Terdapat fasilitas subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sehingga tersedia unit yang bisa didapatkan dengan harga Rp 200 jutaan. Namun jika tanpa subsidi ada yang dibanderol harga Rp 300 juta hingga Rp 500 juta.
"Cicilannya juga murah sehingga sangat pas sekali kalau untuk hunian anak-anak muda kita,” kata dia.
Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun tujuh pilot project di Depok, Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor dan Karawang. TOD ini memang diprioritaskan bagi generasi milenial dengan konsep rumah susun (rusun) terintegrasi, rumah susun di tengah perkotaan, dan rumah tapak berteknologi precast.
“Kita sudah menyelesaikan tujuh lokasi dengan total pendanaan Rp5 triliun di mana total unit ini 8.348 dan alhamdulillah tingkat kelakuannya di atas 60% dan 41% adalah milenial yang membeli tempat ini. Ini juga sudah ada di Depok, Jakarta, Tangerang, Bogor dan Karawang,” ujar Erick.
Untuk TOD di Samesta Mahata Margonda Depok, dari 940 unit sudah terjual hingga mencapai 78%. Tingkat kelakuannya cukup tinggi 78% karena fasilitas ini dekat dengan kampus Universitas Indonesia, simpul transportasi dan pusat perbelanjaan dan bisnis.
(ezr)