“Saham-saham masih rentan,” kata Fawad Razaqzada di City Index dan Forex.com.
“Lebih banyak bukti dasar diperlukan untuk menggairahkan kenaikan lagi. Secara keseluruhan, sentimen masih tetap berhati-hati. Tidak banyak orang yang percaya diri untuk membeli penurunan terbaru ini, terutama dengan Inflasi AS yang akan dirilis minggu depan,” jelasnya.
Para pelaku pasar saat ini menanti dengan cermati rilis data terbaru Klaim Pengangguran AS sebelum pekan depan menghadapi laporan inflasi Harga Konsumen dan juga Produsen dari Negeri Adidaya itu.
Dari regional, seperti diketahui, Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) minggu lalu menaikkan suku bunga jangka pendek menjadi 0,25% dari sebelumnya di kisaran 0% - 0,1% dan berjanji akan melanjutkan kenaikan suku bunga di sisa tahun ini.
Dengan itu, pelonggaran global carry trade yang dipicu oleh sikap BOJ yang secara mengejutkan lebih hawkish minggu lalu, yang pada gilirannya memperkuat yen secara signifikan, telah mereda secara signifikan, menurut Quincy Krosby dari LPL Financial.
Pergerakan ini diperparah oleh pandangan bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga secara lebih agresif, mendorong para trader untuk dengan cepat melepas carry trade yang dulunya sangat populer dalam mata uang yen.
(fad)