Penguatan di awal transaksi spot memberi peluang bagi rupiah untuk memperpanjang reli kenaikan nilai hari ketujuh di tengah volatilitas pasar yang masih tinggi terutama menyoal 'carry trade' Jepang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pagi ini terseret tekanan yang dialami oleh bursa saham di Asia utamanya di Jepang dan Korea. Sedangkan di pasar surat utang, tenor pendek terlihat naik imbal hasilnya ketika SBN tenor lebih panjang turun.
Yield 2Y naik ke 6,592%, sedangkan tenor 5Y turun ke 6,652%. Adapun SBN 10Y juga turun ke 6,809%.
Pernyataan dovish Bank of Japan kemarin yang melambungkan pasar saham menyusul pelemahan yen, sepertinya mentah lagi hari ini.
Penyebabnya, rilis Ringkasan Opini BoJ dalam rapat 31 Juli, yang menyebutkan ada satu anggota menilai kenaikan bunga acuan dalam porsi kecil tidak akan berdampak pada pengetatan moneter. Laporan itu membuat yen kembali kuat dan membanting lagi saham di Asia.
Indeks dolar AS yang kemarin ditutup menguat pagi ini masih bergerak stagnan di 103,19 di tengah kekhawatiran resesi Amerika yang masih menguat.
JPMorgan menaikkan probabilitas resesi AS ke angka 35% sampai akhir tahun ini dari semula 25%. Langkah bank investasi itu melengkapi kajian Goldman Sachs yang lebih dulu mengerek probabilitas resesi AS tahun ini menjadi 25% dari tadinya 15%.
(rui)