Bloomberg Technoz, Jakarta – Merger PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang dieksekusi pada 2022 diklaim telah menghasilkan penghematan operasional hingga Rp1,3 triliun. 

Direktur Utama Pelilndo Arif Suhartono menjelaskan taksiran nilai efisiensi tersebut diperhitungkan dari konsolidasi serta optimasi kapasitas finansial perusahaan, yang meliputi; optimasi pembiayaan, relokasi aset, serta implementasi pengadaan bersama.

Ini merupakan bagian dari upaya transformasi bisnis serta penataan bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan kompetensi masing-masing unit bisnis. Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing logistik nasional.

“Transformasi tersebut telah mendatangkan benefit untuk berbagai pihak. Bagi Pelindo sendiri misalnya, terjadi peningkatan efisiensi biaya operasional, potensi penambahan trafik, peningkatan kompetensi dan knowledge. Bagi pelanggan, dengan adanya pengurangan port stay dan cargo stay misalnya, dapat membantu penghematan biaya sewa dan operasional kapal bagi perusahaan shipping line yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi terhadap penurunan biaya logistik dan mendukung konektivitas maritim,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (13/4/2023).

Dalam hal operasional, peningkatan produktivitas mulai tecermin dalam kinerja perseroan pada 2022, di mana arus peti kemas di pelabuhan-pelabuhan milik Pelindo tercatat mencapai 17,2 juta TEUs atau naik 2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.