Logo Bloomberg Technoz

“Selain itu, pertumbuhan PDB Indonesia yang relatif tangguh di 2Q24, meskipun ekonomi global melambat, memperkuat prospek positif bagi perekonomian Indonesia dan dapat menarik investasi asing langsung (FDI),” tulis Josua.

Dengan demikian, Josua memprediksi cadangan devisa RI pada akhir tahun 2024 akan berada pada posisi US$150 miliar, lebih tinggi dari posisi akhir tahun 2023 sebesar US$146,4 miliar.

“Oleh sebab itu, kami memperkirakan nilai tukar rupiah akan terapresiasi dari level saat ini menjadi sekitar Rp15.800 - 16.000 per US$ pada akhir tahun 2022, dibandingkan dengan Rp15.397 per US$ pada akhir tahun 2023,” ungkapnya.

Adapun, Josua menjelaskan bahwa meningkatnya cadangan devisa RI per akhir Juli 2024 menjadi US$145,4 miliar dari posisi akhir Juni sebesar US$140,2 miliar dipengaruhi oleh penerbitan sukuk oleh pemerintah, serta pendapatan dari pajak dan jasa.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia per akhir Juli sebesar US$145,4 miliar. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu US$ 140,2 miliar.

"Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa. Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2024 setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ungkap keterangan tertulis BI, Rabu (7/8/2024).

(azr/lav)

No more pages