Bloomberg Technoz, Hamas menunjuk Yahya Sinwar, yang dipandang Israel sebagai dalang utama serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober, sebagai pemimpin politik baru.

Sinwar menggantikan Ismail Haniyeh, salah satu mediator utama Hamas, yang pembunuhannya di Iran minggu lalu sudah menambah ketegangan pada perundingan gencatan senjata - yang telah berlarut-larut selama berbulan-bulan - yang bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 10 bulan. Iran mengatakan sedang bersiap menyerang Israel sebagai hukuman atas pembunuhan Haniyeh, yang peran mereka dalam kejadian tersebut belum dikonfirmasi atau dibantah oleh pejabat Israel.

Memilih Sinwar, yang tinggal dalam persembunyian di Gaza dan merupakan target utama bagi pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengirimkan pesan perlawanan kepada Israel, AS, dan negara-negara di kawasan yang berupaya menengahi gencatan senjata. Haniyeh adalah tokoh sentral dalam negosiasi yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS.

Ketika ditanya tentang peran baru Sinwar, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan, "itu hanya menekankan fakta bahwa - seperti yang telah terjadi selama beberapa waktu - semuanya tergantung pada dirinya."

Sinwar adalah "penentu utama" dalam hal gencatan senjata, kata Blinken. "Ini adalah momen yang menentukan. Negosiasi telah mencapai tahap akhir dan kami sangat yakin bahwa mereka harus segera mencapai garis finish."