Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah Baru Tempuh Fiskal Agresif, Investor Waspada Hal Ini

Azura Yumna Ramadani Purnama
07 August 2024 16:54

Gedung Kementerian Keuangan. (Dok kemenkeu.go.id)
Gedung Kementerian Keuangan. (Dok kemenkeu.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka dinilai berpotensi cenderung lebih agresif mengambil kebijakan fiskal demi mengejar target pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta untuk membiayai program-program prioritas yang diusung.

Ekonom Mandiri Sekuritas Rangga Cipta menyebut, hal tersebut merupakan tanda-tanda bahwa Indonesia akan memasuki era fiskal yang lebih agresif. Meski bagus untuk pertumbuhan, tapi investor turut menyoroti rencana pemerintah untuk menarik utang yang lebih besar pada tahun mendatang.

“Bagaimana bahwa ke depan kebutuhan pembiayaan anggaran akan lebih besar, sebenarnya kuncinya adalah bagaimana Indonesia bisa mengenerate tambahan utang menjadi tambahan penerimaan,” kata Rangga dalam Economic and Market Outlook di Kantornya, Rabu (7/8/2024).

Apabila utang yang ditarik pemerintah dapat ditransmisikan menjadi belanja yang produktif, maka kekhawatiran investor atas naiknya rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) RI dapat teredam.

Ia menduga, rencana pemerintahan baru yang sempat berwacana mengkerek risiko utang pemerintah menjadi 50% terhadap PDB didasari oleh rasio utang negara-negara lain yang jauh lebih tinggi dibanding Indonesia.