Dengan posisi tersebut, saham Chandra Asri juga berhasil menjadi urutan paling atas dalam jajaran top gainers. Sekaligus menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan saham sejenis di industrinya.
Sementara, sepanjang perdagangan tahun berjalan hingga hari ini Rabu (7/8/2024) saham TPIA berhasil menguat nyaris menyentuh tiga digit dengan mencetak kenaikan mencapai 97,14% secara year to date.
Di Agustus ini saja, harga saham TPIA juga sempat sentuh level tertinggi di Rp10.100/saham pada penutupan perdagangan. Level ini sudah mengkonfirmasi rekor tertinggi dalam sejarah atau ATH.
Pemicu Saham TPIA Cetak ATH
Adapun pemicu saham TPIA yang tengah dalam tren Bullish ini tersengat sentimen atas pembelian aset Shell Singapura yang dinilai bakal meningkatkan pendapatan Perusahaan kedepannya.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Chandra Asri Group memperkirakan kesepakatan untuk membeli raksasa aset Shell di Singapura akan menjadi langkah tambahan, Straits Times melaporkan, mengutip Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Perusahaan Grup Indonesia, Suryandi.
Grup memperkirakan pertumbuhan pendapatan akan meningkat lima kali lipat dari 2024 hingga 2026, didorong oleh kesepakatan Shell Energy and Chemicals Park (SECP) dan ekspansi kapasitas lain yang direncanakan di Indonesia, kata Suryandi, di mana TPIA menargetkan pendapatan tahunan mencapai US$8 miliar hingga US$10 miliar dari SECP.
Sebelumnya, Shell Plc. telah sepakat untuk menjual aset kilang dan kimia Singapura mereka kepada Perusahaan JV antara pedagang komoditas Glencore Plc. dan PT Chandra Asri Pacific.
Sebagai bagian dari transaksi ini, Shell akan memindahkan semua kepemilikannya di SECP Singapore, yang terdiri dari aset kilang dan kimia di pulau Bukom dan Jurong, ke perusahaan patungan tersebut. Kesepakatan ini dikonfirmasi melalui pernyataan resmi Shell pada Mei 2024 kemarin.
Pergerakan harga saham juga tak lepas dari sentimen investor asing yang amat gencar borong saham TPIA belakangan ini. Berlangsung terus menerus di sepanjang Agustus hingga menyentuh Net Buy Rp68,65 miliar.
(fad/aji)