Wawancara dengan pekerja Boeing memperlihatkan bahwa para pekerja yang memiliki beban terlalu besar mengetahui badan pesawat 737 Max yang dikirm pemasok Spirit AeroSystem Holdings Inc memiliki cacat.
Satu pekerja mengatakan kepada para penyelidik bahwa "pesawat datang dalam kedaan rusak," sementara pekerja lain mengatakan pesawat itu memiliki masalah "pada struktur, kulit, dan ada lubang-lubang."
Dalam wawancara terpisah, awak pesawat Alaska Airlines tersebut menggambarkan saat-saat mengerikan ketika panel badan pesawat--dikenal dengan nama door plug--lepas ketika pesawat sedang terbang ke atas. Insiden ini menyebabkan kabin kehilangan tekanan dan pintu cockpit terbuka.
"Suasananya kacau," kata first officer pesawat itu kepada penyelidik seperti dikutip dari laporan tersebut. Dia mengatakan bisa melihat pipa bergelantungan di atap kabin karena pintu cockpit terbuka, "dan saat itu perhatian saya tercurah untuk terus melaju dan saya berteriak 'tiarap, tiarap.'"
Meski tidak ada penumpang luka parah akibat insiden itu, episode ini membuat Boeing mengalami krisis yang memaksa perusahaan itu melakukan perubahan manajamen dan kajian lengkap terkait budaya keselamatan perusahaan.
Elizabeth Lund, wakil presiden kualitas produksi Boeing mengatakan pada pertemuan itu bahwa produden pesawat itu baru mulai meningkatkan produksi lagi yang sempat turun akibat insiden tersebut.
Homendy mengatakan pada media bahwa Boeing "masih harus melakukan banyak hal--berdasarkan pengamatan saya--terkait budaya keselamatan."
Boeing berusaha memperlihatkan bagaimana insiden itu menjadi pembelajaran bagi perusahaan. Dan ini merupakan bagian dari langkah keluar dari krisis yang menyedot dana miliaran dolar serta membuat harga sahamnya turun.
Homendy bersikap keras terhadap Boeing dan hubungan antarpejabat badan-badan terkait dengan perusahaan itu sering kali memanas dalam beberapa bulan terakhir.
"Bagi Boeing, ini bukan kampanye hubungan masyakarat," kata Homendy setelah Lund membeberkan kemajuan yang dilakukan setelah insiden itu.
"Yang membingungkan banyak orang yang memperhatikan hal ini adalah apa yang terjadi sebelumnya. Ini adalah investigasi terkait insiden 5 Januari," kata Homendy.
Perusahaan ini masih kesulitan keluar dari dampak insiden tersebut. Minggu lalu Boeing menunjuk CEO baru dan sepakat untuk membeli kembali Spirit, perusahaan pemasoknya, untuk mengawasi lebih ketat proses manufaktur.
Boeing juga mengaku bersalah atas dakwaan jaksa AS terkait persekongkolan dalam insiden kecelakaan dua pesawat 737 Max yang terjadi sebelumnya.
Tahun ini harga saham Boeing turun lebih dari sepertiga dan perusahaan ini mengeluarkan dana tunai lebih dari US$1 miliar per bulan karena penurunan produksi.
Sekrup hilang
Pada Juni lalu, Lund mengatakan kepada media bahwa badan pesawat yang dikirim Spirit memiliki sekrup yang cacat di pintu tengah. Ketika masalah ini dibicarakan di pabrik, wakil dari pabrik Boeing dan Spirit berdebat terkait langkah mengatasinya dan siapa yang bertanggung jawab.
Jet itu sudah hampir selesai ketika kedua perusahaan menyepakati satu rencana perbaikan yang meliputi pelepasan sekrup pintu. Namun, meski perbaikan sekrup itu dicatat dalam sistem formal Beoing, tidak ada pernyataan terkait pencopotan pintu.
Dalam rapat dengan NTSB, Lund mengatakan para pekerja yakin mereka memasang sekrup pintu untuk sementara sebelum pesawat itu dipindahkan keluar hangar. Namun Nils Johnson, penyelidik kecelakaan pesawat NTSB yang melakukan wawancara serupa, mengatakan bahwa aksi itu terjadi sehari sebelum panel ditutup secara permanen dan NTSB belum tahu siapa yang bertanggung jawab atas pemasangan akhir ini.
Lund mengatakan karena tidak ada dokumen terkait hal ini, tim yang mempersiapkan pengiriman pesawat itu tidak sadar ada sekrup yang tidak dipasang, dan pemeriksa kualitas tidak melakukan pemeriksaan hasil kerjanya.
Boeing menyebut ada dua pegawai yang terlibat dalam pembukaan sekrup pintu dan memindahkanya dalam posisi miring. Lund mengatakan kedua pegawai ini sekarang dimejakan permintaan mereka.
Homendy mengatakan keprihatinan terkait pernyataan tertulis pegawai Boeing yang mungkin beperan dalam pencabutan sekrup pinti itu karena semua pernyataan itu diakhiri dengan komentar bahwa mereka tidak tahu apa-apa soal insiden itu.
"Ini adalah kalimat yang sama semua jadi saya pun mempertanyakannya," kata Homendy.
Sejak insiden itu, perusahaan pembuat pesawat ini hampir menghentikan proses produksi di pabrik mereka karena harus melatih ulang petugas mekanis dan manajer.
Perusahaan ini meningkatkan pemeriksaan, termasuk pada Spirit, dalam upaya mengatasi suku cadang cacat atau tidak ada yang berujung pada hal yang disebut "travled work", yaitu pekerjaan diselesaikan di luar alur normal.
Lund mengatakan bahwa para insinyur di Boeing sedang mengupayakan perubahan desain yang akan mencegah sekrup pintu ditutup jika tidak terpasang dengan benar. Dia mengatakan desain ini akan bisa dioperasikan dalam waktu setahun dari sekarang dan diterapkan kembali pada pesawat produksinya jika sudah mendapat sertifikasi.
(bbn)