Akibatnya, penggunaan listrik di Shanghai meroket menjadi lebih dari 40 gigawatt. Angka ini lebih tinggi dari konsumsi listrik di seluruh Filipina.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih kokoh di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 76,42.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun investor perlu waspada, karena RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah masuk area jenuh beli (overbought).
Kondisi overbought juga terlihat dari indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh angka 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli.
Oleh karena itu, sepertinya harga batu bara akan terkoreksi dan bukan tidak mungkin masuk fase konsolidasi. Cermati pivot point di US$ 140/ton. Jika tertembus, maka target support US$ 139-135/ton bisa terkonfirmasi.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 148/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga si batu hitam melesat ke arah US$ 154/ton.
(aji)