Kemenkeu Tak Tahu Insentif Rp100 Juta untuk ASN Pindah ke IKN
Azura Yumna Ramadani Purnama
06 August 2024 18:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengaku tidak mengetahui rincian usulan insentif Rp100 juta bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Saya belum tahu, nanti kita cek,” kata Febrio saat ditemui di kantor pusat Kementerian Keuangan, Selasa (6/8/2024).
Adapun, usul tersebut sebelumnya dikemukakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) kepada Kemenkeu agar ASN yang pindah tugas ke IKN bisa mendapatkan insentif Rp100 juta.
Analis Kebijakan Utama Kedeputian SDM Aparatur KemenPAN-RB Arizal mengatakan insentif bagi ASN yang pindah tugas ke IKN akan menyesuaikan besaran tunjangan kinerja pejabat eselon I yang bertugas di IKN.
"Kementerian PANRB JPT Madya Itu cuma Rp 40 juta tukinnya. Bapak (eselon I OIKN) sudah Rp 100 juta. Nah kita usul supaya JPT Madya yang ikut pindah ke sana (IKN) dapatnya sama dengan yang diterima JPT Madya di OIKN," ucap Arizal dalam ASN Fest 2024 yang digelar daring, Sabtu (3/8/2024).
Insentif tersebut menurutnya dapat dimanfaatkan untuk biaya operasional hingga pendidikan ASN yang di pindah tugaskan ke IKN. Pasalnya, terdapat sekolah dan rumah sakit internasional di IKN dan memerlukan dana yang cukup besar untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.
Meski demikian, Arizal menegaskan bahwa besaran insentif tersebut masih sekadar usulan. Ia menyebut, usulan tersebut belum mendapatkan persetujuan dari Kementerian teknis terkait yakni Kemenkeu.
“Tapi tahu sendiri Kemenkeu kalau soal uang ribetnya minta ampun, banyak sekali syaratnya. Tapi kami berjuang terus. Sangat-sangat tidak menarik bagi aparatur sipil negara mau pindah ketika tidak diperhatikan insentifnya," kata dia.
Pada pemberitaan sebelumnya, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas mengatakan jumlah ASN yang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara hanya sebanyak 6.000 orang dari yang direncanakan 17.000 orang.
Anas menjelaskan, pengurangan jumlah ASN yang pindah ke IKN disebabkan oleh belum siapnya tempat yang berada di IKN. Oleh karena itu, untuk tahap pertama akan ada 6.000 ASN yang pindah ke IKN.
“IKN ini semula yang akan pindah di tahun ini totalnya 17 ribu orang, tapi setelah kita lihat tempat dan lain sebagainya ternyata tidak siap untuk 17.000 orang. Yang siap kurang lebih, 6 ribu-an orang dilihat dari kesiapan tempat lokasi yang ada di IKN,” ujar Anas melalui teleconference pada acara rapat Kerja Kemendag 2024 yang disiarkan secara virtual, dikutip Minggu (25/2/2024).