Logo Bloomberg Technoz

Data hasil pantauan tersebut juga dijadikan sebagai bahan kalibrasi atas kebijakan yang akan ditempuh pemerintah kedepannya.

“Itu justru memastikan ketidakpastian ini tidak berdampak negatif bagi kita, tetapi bagaimana ini kita gunakan supaya justru memperbaiki dan mendapatkan peluang bagi kita memperbaiki struktur dari pembiayaan kita,” pungkas Febrio.

Sebelumnya, Febrio mengatakan bahwa pemerintah tengah memantau gejolak perekonomian yang terjadi di AS setelah pelaporan ketenagakerjaan negara tersebut tak sesuai harapan. Dampaknya, pasar keuangan dunia sempat mengalami guncangan pada awal pekan ini, yang menunjukkan ada ekspektasi ekonomi AS berpotensi mengalami resesi.

“Jadi misalnya penganggurannya ternyata lebih tinggi daripada yang mereka bayangkan, lalu dilihat bahwa tingkat suku bunga kebijakan mereka dipandang oleh pasar, harusnya sudah lebih awal dipotong,” kata Febrio saat ditemui awak media di Kementerian Keuangan, Selasa (6/8/2024).

Febrio justru melihat Indonesia justru bisa mendapatkan efek positif apabila kondisi perekonomian AS membuat The Fed memangkas suku bunga acuannya. Sebab, sejak awal tahun ini ekspektasi pemangkasan Fed Fund Rate sangat berubah-ubah dari yang diekspektasikan pasar.

Oleh sebab itu, berdasarkan data-data perekonomian AS yang terbaru ia mengatakan bahwa probabilitas pemotongan suku bunga acuan The Fed mengarah ke pemangkasan yang lebih besar.

“Nah dalam hal ini, dalam konteks untuk stabilitas makro kita, dampaknya sementara ini kita lihat mostly adalah positif. Dimana kalau suku bunga kebijakan Amerika itu diturunkan, itu membuat tekanan untuk capital outflow harusnya bisa berkurang,” ucap Febrio.

Adapun, seorang ekonom kenamaan AS, Claudia Sahm, yang terkenal sebagai penemu indikator resesi bertajuk 'Sahm's rule', dalam pernyataannya hari ini menilai, ekonomi AS belum berada dalam kondisi resesi akan tetapi sangat dekat dengan kondisi itu.

"Peningkatan angka pengangguran ini, di masa lalu, konsisten dengan 'awal resesi'," kata Sahm dalam program Bloomberg Surveilance di Bloomberg TV.

"Kita mungkin belum sampai di sana [resesi], tetapi kita semakin dekat dengan situasi itu," kata dia.

Sahm yang pernah bekerja sebagai ekonom Federal Reserve itu, memprediksi The Fed akan mengkalibrasi ulang pendekatan mereka untuk memperhitungkan peningkatan risiko.

(azr/ain)

No more pages