Logo Bloomberg Technoz

Untuk bisa mencapai pertumbuhan sebesar 4,9% - 5%, menurut Bhima, pemerintah perlu meringkas dan mempercepat pencairan anggaran pada akhir tahun nanti agar dapat mendorong konsumsi rumah tangga dan realisasi belanja pemerintah.

Ia juga mendesak agar pemerintah segera membenahi permasalahan yang terjadi pada industri manufaktur. Pasalnya, Purchasing Manufaktur Index (PMI) RI terkontraksi pada bulan Juni ini ke level 49,3.

“Dan juga menjaga kinerja ekspor. Sekaligus juga menjaga stabilitas nilai tukar. Nah itu salah satu PR ke depan,” pungkasnya.

Pemerintah Optimistis Capai Pertumbuhan 5,2% di 2024

Ditemui secara terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu, masih optimistis Indonesia masih dapat tumbuh mencapai target 5,1% - 5,2% (yoy).

Menurutnya, saat situasi global yang tidak pasti dan banyak negara-negara yang mengalami perlambatan ekonomi, maka Indonesia termasuk negara yang berprestasi apabila bisa mencapai pertumbuhan 5,2% (yoy).

“Outlook kami sekitar 5,1% sampai 5,2%, jadi ini memang masih ada peluang tetapi sejauh ini stabilitas dari perekonomian kita cukup mengarahkan ke sekitar 5,1% sampai 5,2%,” ucap Febrio saat ditemui di kantor pusat Kemenkeu, Selasa (6/8/2024).

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 sebesar 5,05% (yoy) merupakan capaian yang cukup baik. Pasalnya, menurut dia, kinerja tersebut menunjukan terjaganya momentum pertumbuhan ekonomi.

“Seperti diketahui saat ini BPS menyampaikan pertumbuhan di kuartal kedua yang cukup baik, yang masih cukup baik dan memiliki momentum yang harus kami jaga, konsumsi, investasi, ekspor, impor, yang kami akan perhatikan,” ujar Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers usai Ratas di Istana Negara, disiarkan melalui Youtube/Sekretariat Presiden, Senin (5/8/2024).

Ke depan, dia mengungkapkan pemerintah akan terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah perekonomian global cenderung mengalami pelemahan.

Ia menjelaskan, pemerintah akan memantau dinamika perekonomian Indonesia pada semester II-2024 untuk bisa mencapai pertumbuhan seperti yang telah dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (2024) sebesar 5,1%-5,2%.

“Tentu ini tidak mudah pada saat perekonomian global sekarang ini justru cenderung mengalami pelemahan dan fragmentasi,” ujar Sri Mulyani.

(azr/ain)

No more pages