2 Alasan di Balik Tarif Listrik Tak Dinaikkan Sampai September
Dovana Hasiana
06 August 2024 14:35
Bloomberg Technoz, Jakarta - Daya beli masyarakat yang lemah hingga kontraksi industri manufaktur disinyalir menjadi dua alasan pemerintah memutuskan untuk tidak menaikan tarif tenaga listrik untuk pelanggan nonsubsidi periode triwulan III-2024 atau Juli—September 2024.
Pertama, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menggarisbawahi kondisi daya beli masyarakat saat ini relatif stagnan.
Apalagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 tercatat 5,05% secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada pertumbuhan pada kuartal I-2024 sebesar 5,11% (yoy).
“Kalau [listrik] mengalami kenaikan, otomatis akan menimbulkan gejolak dan akan memperkeruh suasana. Bahkan, pertumbuhan ekonomi turun [menjadi] 5,05%, momentumnya kurang baik bagi pemerintah,” ujar Tauhid kepada Bloomberg Technoz, Selasa (6/8/2024).
Dengan asumsi bahwa listrik berkontribusi sebesar 2% hingga 5% dari pengeluaran rumah tangga, Tauhid mengatakan, kenaikan listrik bakal memengaruhi konsumsi dan ekonomi secara umum, khususnya di tengah pendapatan yang tidak mengalami kenaikan.