Bloomberg News
Bloomberg, Produsen baterai China sedang menghadapi tahun yang sulit, ada masalah pada kelebihan kapasitas, melemahnya permintaan, dan penurunan harga. Fakta ini terungkap dari kajian yang dilakukan BloombergNEF.
Dua produsen baterai terbesar China, Contemporary Amperex Technology Co Ltd dan BYD Co, yang menguasai lebih dari 50% pasar, sementara para pesaingan dengan pangsa pasar yang lebih kecil berisiko lebih tinggi mengalami perampingan, penundaan, atau bahkan pembatalan pembangunan pabrik, mengingat tingkat pemanfaatan yang rendah di seluruh rantai pasokan, kata BNEF dalam laporan yang diterbitkan Selasa (6/8/2024).
"Harga ponsel kemungkinan akan tetap rendah sepanjang tahun 2024, sampai pemain yang kurang berkualitas dan kurang mapan berhenti," kata analis BNEF Jiayan Shi dalam laporan tersebut.
"Kesimbangan kembali permintaan dan penawaran ini akan berlangsung lebih dari satu tahun."
Sementara ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan telah menghasilkan persaingan yang ketat, membantu menurunkan biaya, hal itu juga menekan margin keuntungan di banyak pembuat baterai, menekan produsen baterai berskala kecil.
Pasar baterai yang berkembang pesat di China membuat pasokan berlimpah dibandingkan permintaan dari produsen kendaraan listrik (electric vihicle/EV), kata BNEF. Karena proses sertifikasi untuk baterai lebih mudah dibandingkan dengan EV, produsen yang kurang kompetitif akan mencoba mengamankan pangsa pasar di sektor ini untuk bertahan.
Namun, proyeksi pertumbuhan baterai tidak akan cukup untuk mengimbangi perlambatan di sektor kendaraan listrik yang jauh lebih besar dalam tiga hingga lima tahun ke depan, kata laporan itu. Lebih dari 70% produksi baterai China pada tahun 2023 digunakan untuk mobil listrik, sementara hanya kurang dari 20% yang digunakan untuk penyimpanan energi, data BNEF menunjukkan.
Dorongan agresif awal China untuk memenuhi permintaan EV dengan lebih banyak output akan menghasilkan rasio kelebihan kapasitas yang diproyeksikan sebesar enam kali lipat dari permintaan domestik tahun ini, BNEF memperkirakan. Mengingat permintaan yang tidak sesuai dengan ekspektasi, banyak proyek di China, seperti halnya di Eropa dan AS, dapat ditunda atau dibatalkan.
Kelebihan kapasitas akan mencapai puncaknya pada tahun 2025 dan hanya akan menurun secara bertahap ke rasio kelebihan kapasitas sekitar empat setengah kali pada akhir dekade ini, dan itu sebelum ada proyek-proyek tambahan baru yang diumumkan, kata laporan tersebut.
(bbn)