Kai Schultz, Dan Strumpf, dan Arun Devnath - Bloomberg News

Bloomberg, Akhir yang tiba-tiba dan tak kenal ampun bagi salah satu pemimpin terlama di Asia ini. 

Setelah mengalami protes berminggu-minggu yang menuntut pengunduran dirinya, Sheikh Hasina melihat kekuasaannya selama 15 tahun sebagai perdana menteri Bangladesh runtuh dalam akhir pekan yang penuh dengan kekerasan dan menewaskan banyak orang. Puncaknya terjadi pada Senin (5/8/2024) dengan massa yang menggeledah kediamannya dan militer memaksanya untuk meninggalkan negara tersebut.

Kepergiannya yang tiba-tiba menandai akhir dari masa kepemimpinannya yang membuat Hasina, 76 tahun, mengubah Bangladesh menjadi kisah sukses ekonomi dan studi kasus tentang jebakan-jebakan pemerintahan otoriter. Bahkan ketika ekspor garmen dan barang-barang lainnya melonjak dan mengangkat jutaan orang dari kemiskinan, penindasan yang dilakukannya terhadap lawan-lawan politiknya justru menabur benih-benih kejatuhannya.

Namun, apa yang akan terjadi selanjutnya masih belum jelas. Tentara Bangladesh, yang tidak asing dengan kudeta, kini sedang berusaha untuk membentuk pemerintahan sementara yang mungkin mengecualikan Liga Awami pimpinan Hasina, yang memenangkan sekitar 80% kursi parlemen dalam pemungutan suara yang diboikot pada Januari.