Untuk Apple, langkah ini membahayakan aliran pendapatan yang terbukti telah berkontribusi pada peningkatan penjualan dalam beberapa tahun terakhir.
Meski begitu, produsen iPhone ini telah beralih dari ketergantungannya pada pencarian internet tradisional. Dengan Apple yang merombak layanan asisten digital Siri untuk menangani pertanyaan dengan lebih efisien.
Fitur ini juga mendapat kesempatan mengintegrasikan ke chatbot AI dengan Apple bertaruh bahwa teknologi kecerdasan buatan pada akhirnya akan mengambil alih.
Hal ini menggarisbawahi perjuangan pemerintah AS dalam menghadapi industri berbasis teknologi: Industri ini bergerak begitu cepat sehingga pada saat perhitungan datang, mereka sudah merestrukturisasi dirinya sendiri untuk inovasi berikutnya.
Apple menggabungkan kemampuan ChatGPT dari OpenAI ke dalam perangkat softwarenya dan berharap dapat melakukan hal yang sama dengan chatbot Gemini milik Google.
Seiring berjalannya waktu, Apple dapat mengarahkan konsumen ke AI dan Siri alih-alih browser web.
Hal ini akan memberikan Apple kesempatan meraih perjanjian baru yang tidak eksklusif dengan penyedia AI - termasuk Google - yang tidak bertentangan dengan pemerintah AS.
Akan tetapi kemungkinan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi Apple untuk menghasilkan uang memadai dari AI.
Sementara bagi Google, keputusan ini merupakan berkah yang tidak pasti, mengingat jumlah besar yang dibayarkan kepada Apple untuk menjadikan mesin pencarinya sebagai opsi default.
“Dalam jangka pendek, hal ini sebenarnya dapat menghemat banyak uang,” ujar Ari Paparo, seorang pengusaha periklanan yang pernah bekerja di Google.
Keputusan Senin ini tidak mengamanatkan cara-cara yang harus dilakukan Google untuk memuaskan pemerintah, namun Hakim Amit Mehta menjadwalkan sidang bulan depan guna mendiskusikan waktu sidang terpisah mengenai topik tersebut.
Kecil kemungkinan pengadilan dapat memaksa Apple untuk membatalkan Google sebagai mitra pencarian sebagai salah satu solusi, namun hal ini berpotensi mengubah ketentuan perjanjian - dan menyamakan kedudukan.
Salah satu skenarionya adalah Apple menyediakan pilihan mesin pencari yang berbeda kepada konsumen ketika mereka menyalakan perangkat baru mereka untuk pertama kali.
Sistem seperti ini dapat bekerja mirip dengan menu pada perangkat Apple di Uni Eropa yang menyajikan pilihan peramban web.
Dengan pendekatan tersebut, Google akan tetap menjadi pilihan, tetapi pelanggan juga dapat memilih alternatif lain seperti Microsoft Bing atau DuckDuckGo. Saat ini, pengguna harus masuk ke dalam aplikasi pengaturan iPhone untuk mengubah mesin pencari default mereka.
Dalam keputusannya, Mehta mengatakan bahwa perjanjian Google yang menguntungkan telah membuat Apple tidak tertarik untuk meluncurkan mesin pencarinya “ketika mereka telah membangun kapasitas untuk melakukannya.”
John Giannandrea, mantan eksekutif Google yang mengawasi AI di Apple, memiliki tim pencari yang bekerja untuknya. Namun mereka lebih fokus pada kemampuan pencarian dalam perangkat software Apple, daripada kemampuan untuk melakukan kueri web gaya Google.
Meskipun begitu, interface Apple akan berubah dalam beberapa bulan mendatang. Perusahaan ini akan meluncurkan Apple Intelligence, fitur kecerdasan buatan terbaru, yang pada akhirnya dapat mengubah cara orang menggunakan iPhone dan perangkat lainnya.
Perubahan tersebut termasuk pendekatan baru "Type to Siri" yang mempermudah penggunaan asisten virtual tanpa harus berbicara dengannya.
Dengan demikian akan didapat peluang pengguna mengirimkan pertanyaan ke mesin AI dari mana saja di sistem operasi iPhone, iPad, atau Mac.
(bbn)
