Logo Bloomberg Technoz

Sinyal Resesi AS: Exxon Bisa Tahan Investasi, Blok Cepu Terdampak

Dovana Hasiana
06 August 2024 14:00

Pengboran minyak baru di Blok Cepu oleh ExxonMobil./dok. SKK Migas
Pengboran minyak baru di Blok Cepu oleh ExxonMobil./dok. SKK Migas

Bloomberg Technoz, Jakarta Kalangan pengusaha minyak dan gas bumi (migas) di Tanah Air mengkhawatirkan investor minyak dan gas bumi asal Amerika Serikat, seperti ExxonMobil, bakal menahan investasi di Indonesia bila Negeri Paman Sam benar-benar sampai memasuki fase resesi ekonomi. 

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan, bila ExxonMobil menahan untuk tidak berinvestasi pada sumur baru, maka produksi di Blok Cepu terancam mengalami penurunan.

“Sekarang sudah sulit mencari investor [hulu migas]. Kalau ada resesi [AS], akan lebih sulit lagi. Begitu ada resesi, ExxonMobil tidak akan terlalu mikir investasi lagi, mereka tidak mau terlalu banyak keluar uang karena harus disimpan. Berarti produksi Blok Cepu itu bisa turun lebih jauh lagi,” ujar Moshe kepada Bloomberg Technoz, Selasa (6/8/2024).

Sekadar catatan, ExxonMobil melalui ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bertindak sebagai operator untuk blok Cepu di Jawa Timur. Dilansir melalui situs resmi, EMCL telah menghasilkan lebih dari 600 juta barel produksi kumulatif minyak mentah dari Blok Cepu.

Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hasil produksi ExxonMobil Cepu untuk status 30 Juni 2024 adalah 143.946 barel per hari atau barrel of oil per day (BOPD). Sementara, produksi pada 2023 adalah 155.444 BOPD. 

Saham Exxon pada perdagangan hari terakhir 2023 di bursa AS./Bloomberg-Michael Nagle