Namun indikator Stochastic RSI masih berada di 37,12. Masih menghuni area jual (short).
Dengan begitu, ruang kenaikan harga emas menjadi terbatas. Cermati pivot point di US$ 2.410/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membuat target resisten US$ 2.414-2.418/troy ons menjadi terkonfirmasi.
Sementara target support terdekat adala US$ 2.399/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.390/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Penurunan Suku Bunga
Ke depan, prospek harga emas masih cerah. Sentimen utama pengerek harga emas adalah ekspektasi penurunan suku bunga acuan, terutama di Amerika Serikat (AS).
Para pejabat teras bank sentral Federal Reserve sudah membuka peluang ke arah sana. Teranyar adalah Mary Daly, Gubernur The Fed San Francisco.
Dalam sebuah acara di Hawaii, Daly menegaskan bahwa data tenaga kerja yang melemah bukan berarti ekonomi Negeri Paman Sam akan jatuh ke jurang resesi. Namun dia menegaskan bank sentral akan berupaya menekan risiko tersebut dengan pelonggaran moneter.
“Pikiran kami terbuka untuk menyesuaikan suku bunga acuan dalam rapat berikutnya. Sangat penting bahwa kami tidak akan membiarkan pasar tenaga kerja melambat signifikan,” tegas Daly, seperti diwartakan Bloomberg News.
Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) akan menggelar rapat selanjutnya pada 18 September. Berdasarkan CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% adalah 28,5%. Adapun peluang pemangkasan 50 bps ke 4,75-5% lebih tinggi yaitu 71,5%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
(aji)