Logo Bloomberg Technoz

Secara teknikal, analis Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan bahwa Bitcoin sedang menguji area resistance trendline di US$57.000. Jika berhasil breakout di atas itu, maka berpotensi untuk menguat lanjutan dengan kenaikan ke US$60.000.

Indikator Stochastic menunjukkan potensi rebound di area oversold, sementara histogram MACD berada di zona Bearish.

Analis Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha

Adapun jika mengalami rejection di resistance, dan anjlok hingga di bawah trendline maka berpotensi kembali turun ke support US$50.000.

Anjloknya pasar aset kripto kemarin terjadi bersamaan dengan aksi jual saham global yang meningkat, mencerminkan kekhawatiran tentang prospek ekonomi AS sebagai ekonomi terbesar di dunia.

Ketegangan geopolitik turut meningkat di Timur Tengah, menambah tekanan yang amat berat di pasar aset kripto.

Pencapaian ini tercatat sebagai pelemahan mingguan terbesar pasca kebangkrutan platform perdagangan Bursa Kripto FTX pada 2022 silam.

Net sell investor individu dan institusi pada instrumen ETF Bitcoin Spot juga menjadi yang terbesar dalam waktu sekitar tiga bulan pada 2 Agustus. Satu pertanyaan adalah apakah produk tersebut akan menarik pembeli saat mereka melanjutkan perdagangan, atau menyerah pada penurunan yang lebih dalam.

Khushboo Khullar, Mitra Ventura di Lightning Ventures, yang berinvestasi di perusahaan-perusahaan terkait Bitcoin, mengatakan, kemerosotan saham secara luas telah menyebabkan beberapa “kepanikan”.

Hal yang lantas mendorong investor untuk bergegas mencari likuiditas lain untuk menyelesaikan Margin Call. Ia menyatakan bahwa merosotnya posisi kripto adalah “Kesempatan membeli terbaik (buying opportunity).”

Drop harga Bitcoin juga terjadi efek penghindaran risiko melanda pasar keuangan yang masih berlanjut. Imbas data-data terbaru, yaitu tingkat pengangguran AS yang melonjak untuk bulan keempat menjadi 4,3% turut mendorong koreksi cukup dalam di pasar Aset Kripto.

Sinyal-sinyal yang belum terarah di suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada pekan lalu turut menekan, dengan pasar yang sebelumnya memperkirakan pemangkasan pasar yang lebih luas sebelum hal itu terjadi.

“Pasar sedang memasuki fase risk-off di mana uang mencari tempat yang aman. Bitcoin sekarang menjadi pertimbangan yang lebih utama dalam kategori ini daripada sebelumnya, seiring dengan semakin matangnya lanskap ETF dan peraturan,” jelas Youwei Yang, Ekonom di BIT Mining.

Reli yang masif di pasar keuangan yang ‘Aman’ di pasar Obligasi AS memberikan indikasi yang jelas bahwa kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi AS meningkatkan ekspektasi akan terjadi pemangkasan suku bunga besar-besaran pada September atau lebih cepat.

“The Fed kemungkinan besar kini sadar bahwa mereka melakukan kesalahan minggu lalu,” ketika mempertahankan suku bunga tetap stabil di titik tertinggi dalam dua dekade, kata Campbell Harvey, Ekonom yang dianggap mengembangkan teori menghubungkan kurva imbal hasil obligasi dengan pertumbuhan ekonomi. 

“The Fed menunggu terlalu lama untuk mengambil tindakan,” kata Harvey. 

“Tidak ada masalah jika ada penurunan suku bunga sebelum pertemuan resmi FOMC jika kondisi finansial begitu ketat, sehingga likuiditas pasar terganggu.Akan ada intervensi dari The Fed,” kata Chris Watling dari Longvies Economics.

(fad/dhf)

No more pages