Isu Resesi AS: Minyak Rawan Oversupply, Brent Bisa Drop ke US$70
Dovana Hasiana
06 August 2024 11:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kekhawatiran akan risiko resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) turut memberikan dampak terhadap sektor minyak, di mana Brent diproyeksikan bakal bertengger lebih lama di level US$70/barel karena jumlah pasokan melebihi permintaan (oversupply).
Bahkan, Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menilai harga Brent bisa saja terjerembap di bawah US$70/barel bila kondisi ekonomi AS makin parah.
Moshe menggarisbawahi resesi menunjukkan kemampuan daya beli masyarakat bakal berkurang, termasuk untuk sektor energi. Dengan demikian, konsumsi energi akan turun dan terdapat kemungkinan oversupply.
“Jadi, konsumsi energi akan turun. Konsumsi energi akan turun, berarti ada kemungkinan oversupply. Nah, itu yang menjadi menyebabkan kenapa harga minyak drop,” ujar Moshe kepada Bloomberg Technoz, Selasa (6/8/2024).
Per hari ini, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik 1,5% menjadi US$77,45 per barel pada pukul 9:00 pagi di Singapura. Pekan lalu, Brent menembus di atas US$80 per barel. Adapun, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik 1,7% menjadi US$74,20 per barel.