Logo Bloomberg Technoz

Prospek Ekonomi Lesu, Pelaku Industri Kian ‘Malas’ Ekspansi

Pramesti Regita Cindy
06 August 2024 11:40

Warga menyeberang di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (24/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga menyeberang di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (24/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelaku industri diproyeksi masih belum akan percaya diri melakukan ekspansi usaha pada paruh kedua tahun ini, seiring dengan prospek ekonomi domestik yang diyakini lesu bersamaan dengan periode transisi kepemerintahan.

Dalam kaitan itu, Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti Soeryaningrum Agustin menjelaskan bahwa fokus pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini lebih banyak bertumpu pada konsumsi rumah tangga, alih-alih investasi.

Walhasil, menurutnya, pertumbuhan ekonomi pada semester II-2024 belum akan terlihat bagi signifikan bagi pelaku usaha. Namun, prospek ke depan akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga, terutama yang ditentukan oleh Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat (AS).

Di sisi lain, Esther juga menyatakan pelaku usaha masih menunggu hingga pelantikan Presiden baru, Prabowo Subianto, atau mengambil sikap wait and see untuk melihat kepastian kebijakan ekonomi dari pemerintahan yang baru, sebelum memutuskan untuk melakukan ekspansi usaha.

"Di sisi lain, sebenarnya ekonomi ini tidak baik-baik saja karena BPS juga sudah merilis deflasi ya, artinya ekonomi itu sebenarnya lesu. Jadi kenapa lesu? Karena tingkat [suku] bunganya cukup tinggi, terus orang jadi malas ya mau expand bisnis, mau investasi, apalagi dengan ketidakpastian regulasi yang ada di Indonesia," ujarnya, Selasa (6/8/2024).