Logo Bloomberg Technoz

Secara teknikal nilai rupiah sudah menyentuh area koreksi di Rp16.200-Rp16.220/US$. Rupiah memiliki support terkuat di Rp16.250/US$.

Selama nilai rupiah masih bertengger di atas Rp16.180/US$, maka potensi pelemahan lebih lanjut masih terbuka.

Sebaliknya apabila terjadi penguatan hingga Rp16.140/US$ dalam tren jangka menengah (Mid-term) maka nilai rupiah berpotensi menguat hingga menuju Rp16.080/US$ sampai dengan Rp16.040/US$.

Trendline terdekat pada time frame daily menjadi resistance pada level Rp16.150/US$. Kemudian, target penguatan optimis lanjutan untuk dapat menguat ke level Rp16.100/US$.

Aktivitas sektor jasa AS ekspansi

Sektor jasa AS berekspansi pada Juli setelah mengalami kontraksi terbesar dalam empat tahun terakhir, yang dapat membantu meredakan kekhawatiran baru tentang penurunan ekonomi yang tiba-tiba.

Indeks jasa Institute for Supply Management (ISM) naik 2,6 poin menjadi 51,4. Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi, dan angka Juli sedikit lebih kuat daripada proyeksi median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom.

Indeks ini didorong oleh rebound pada lapangan kerja jasa, pesanan, dan aktivitas bisnis yang menunjukkan bahwa bagian terbesar dari ekonomi tumbuh dengan laju yang moderat. Laporan pekan lalu yang menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja dan kemerosotan di bidang manufaktur memicu kekhawatiran resesi dan memukul pasar keuangan global.

"Pada akhirnya, rebound pada indeks jasa ISM di Juli hampir tidak konsisten dengan ekonomi atau pasar tenaga kerja yang jatuh ke dalam jurang, seperti yang dikhawatirkan oleh banyak orang," kata Stephen Brown, wakil kepala ekonom Amerika Utara di Capital Economics dalam catatannya.

Indeks PMI employment nonmanufaktur juga rebound ke 51,10, melampaui perkiraan pasar yang memprediksi di angka 46,40. "Rilis data ini menjadi pukulan terhadap spekulasi emergency Fed rate cut, dan menyebabkan pasar US Treasury bergerak datar," kata Lionel Prayadi, Macro Strategist Mega Capital Sekuritas.

(rui)

No more pages