Logo Bloomberg Technoz

Tahun ini, momentum Ramadan dan Lebaran terbagi di dua kuartal, dengan pengeluaran yang lebih besar di kuartal I-2024, sehingga poros pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi masyarakat lebih moderat atau lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Meski demikian, Shinta menegaskan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 juga mengalami intervensi melalui subsidi pangan dan sebagian momentum konsumsi Lebaran.

Peringatan Kuartal III

Namun, dia mengingatkan kedua faktor tersebut akan hilang di kuartal III, sehingga kemungkinan besar tingkat konsumsi dan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2024 akan lebih rendah jika tidak ada stimulus ekonomi produktif dan stimulus dari sisi konsumsi masyarakat.

"Kemungkinan besar tingkat konsumsi dan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2024 akan lebih rendah dari pada kuartal II, bila tidak ada stimulus ekonomi produktif [peningkatan penerimaan investasi dan ekspor] dan tidak ada stimulus di sisi konsumsi masyarakat, khususnya dalam bentuk peningkatan affordability [keterjangkauan] kebutuhan pokok, stimulus konsumsi kelas menengah, dan peningkatan penghasilan/daya beli masyarakat," pungkasnya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal II-2024. Deputi Kepala BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edi Mahmud mengumumkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2024 adalah Rp 5.536,5 triliun atas dasar harga berlaku.

Jadi, ekonomi Tanah Air tumbuh 5,05% secara yoy. Sementara itu, secara qtq, ekonomi Indonesia tumbuh 3,79%. Pada semester I-2024, ekonomi tumbuh 5,08%.

"IMF pada Juli meramal pertumbuhan ekonomi global 2024 tetap stabil, negara berkembang melambat dibandingkan dengan 2023, tetapi masih tinggi dari capaian global. Indikator PMI manufaktur global sepanjang triwulan II berada di zona ekspansi," kata Edi dalam paparannya, Senin (5/8/2024).

Dari sisi domestik, kinerja ekonomi ditopang oleh kegiatan yang terjaga. PMI-BI tetap kuat, berada di zona ekspansi yaitu 51,97%. Kapasitas produksi sebesar 73,7%, lebih tinggi dari kuartal I yang sebesar 73,61%.

Pergeseran musim panen membuat produksi padi 18,01%, sementara produksi semen dan listrik juga tumbuh. Realisasi investasi juga tumbuh 22,47%, sementara belanja modal pemerintah dan impor barang modal juga tumbuh positif.

"Daya beli masyarakat terjaga, di mana penjualan ritel tumbuh. Mobilitas masyarakat juga meningkat di seluruh moda transportasi," pungkasnya.

(prc/wdh)

No more pages