Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Salah satu pendiri atau co-founder OpenAI, John Schulman, meninggalkan perusahaan untuk bergabung dengan startup kecerdasan buatan lain, Anthropic.

Schulman memberi tahu keputusannya melalui media sosial X dan bermaksud ingin memperdalam fokus penyelarasan AI—ilmu untuk memastikan AI berperilaku sesuai dengan yang diinginkan - dan terlibat dalam lebih banyak pekerjaan teknis.

“Saya telah memutuskan untuk mengejar tujuan ini di Anthropic, di mana saya yakin saya bisa mendapatkan perspektif baru dan melakukan penelitian bersama orang-orang yang sangat terlibat dengan topik yang paling saya minati,” terang dia.

The Information menyampaikan kabar tersebut dan Bloomberg News menambahkan bahwa keputusan Schulman berlabuh ke perusahaan rival OpenAI ini merupakan kepergian terbaru dari perusahaan yang sangat paling terdepan di bidang kecerdasan buatan (AI) ini.

Sebelumnya presiden Greg Brockman, telah mengambil cuti panjang. Peter Deng salah seorang manajer produk yang bergabung dengan OpenAI tahun lalu, dengan pengalaman kerja di Meta, Uber, dan Airtable, juga keluar.

Juru bicara OpenAI mengatakan bahwa perusahaan “berterima kasih” atas kerja Schulman di perusahaan, termasuk dalam bidang kerja penelitian.

“Semangat dan kerja kerasnya telah membangun fondasi yang kuat yang akan menginspirasi dan mendukung inovasi masa depan di OpenAI dan bidang yang lebih luas,” kata juru bicara tersebut.

Schulman telah dipuji sebagai arsitek ChatGPT, chatbot populer dari OpenAI. Namun, dia mengatakan bahwa dia mendapat “terlalu banyak pujian” untuk tools tersebut, dan mengutip hasil kerja tim yang lebih besar di sana. 

OpenAI CEO, Sam Altman. (Dok: Bloomberg)

Peneliti ini merupakan kepergian terakhir dari perusahaan pada tahun lalu, pasca OpenAI memecat dan kemudian secara dramatis mempekerjakan kembali Chief Executive Officer (CEO) Sam Altman.

Di Anthropic, Schulman akan bergabung dengan mantan peneliti OpenAI Jan Leike, yang juga meninggalkan OpenAI untuk mengerjakan keamanan AI. 

-Dengan asistensi Rachel Metz dan Shirin Ghaffary dari Bloomberg News.

(wep)

No more pages