Logo Bloomberg Technoz

Prediksi Rupiah Setelah 'Senin Berdarah' Rontokkan Bursa Global

Tim Riset Bloomberg Technoz
06 August 2024 07:45

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah diperkirakan menghadapi tekanan pelemahan meski terbatas, dalam perdagangan di pasar spot hari ini seiring sentimen di pasar keuangan yang berbalik muram pasca 'Senin berdarah' yang memicu kejatuhan bursa global kemarin.

Di pasar offshore, rupiah NDF dini hari tadi ditutup melemah di pasar New York dan pagi ini melanjutkan pelemahan di kisaran Rp16.211-Rp16.225/US$. Level tersebut berjarak cukup jauh dengan posisi penutupan spot kemarin di Rp16.185/US$.

Pergerakan valuta Asia pada pembukaan pasar pagi ini juga terlihat terbatas. Won Korea dibuka menguat 0,1%, sedangkan yuan offshore melemah tipis 0,07%. Adapun indeks dolar AS masih lanjut melemah di 102,68, memberi sedikit peluang bagi mata uang emerging untuk bergerak lebih kuat.

Di pasar saham, bursa ekuitas di Jepang dan Korea yang kemarin sempat 'terbantai' aksi jual investor, pagi ini mulai beringsut naik. Indeks Nikkei dan TOPIX yang kemarin ambles sampai 12%, pagi ini dibuka menguat hampir 6%. Begitu juga Kospi Korea yang dibuka naik 4,44%.

Berbaliknya bursa saham Asia itu memberi kelegaan setelah aksi jual sangat masif kemarin dan masih berlanjut di Wall Street dini hari tadi. Tadi malam, indeks S&P 500 ditutup turun 3%, begitu juga Dow Jones yang ambles 2,6%.