Brent berada dalam jarak beberapa sen dari US$75 per barel pada Senin sebelum rebound karena berita mengenai hilangnya suplai Libya dan kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah dapat berdampak pada produksi dari wilayah tersebut. Harga telah kembali mendekati level awal tahun ini setelah kenaikan yang didukung oleh pemangkasan suplai OPEC+.
"Level US$75 di bawah harga minyak Brent akan bertahan dari kekhawatiran makro," kata para analis Goldman Sachs Group Inc, termasuk Daan Struyven, dalam catatannya.
Terbatasnya risiko resesi AS, permintaan minyak yang tahan banting di negara-negara maju dan India, serta peningkatan posisi spekulatif seharusnya mendukung harga.
Harga:
- WTI untuk pengiriman September naik 1,8% menjadi US$74,23 per barel pada pukul 7.18 pagi di Singapura setelah ditutup pada level terendah sejak 5 Februari pada Senin.
- Brent untuk penyelesaian Oktober turun 0,7% menjadi US$76,30 per barel pada Senin.
(bbn)
No more pages