Logo Bloomberg Technoz

Anak Buah Luhut Akui Ketergantungan Impor BBM Indonesia Capai 60%

Pramesti Regita Cindy
05 August 2024 19:50

Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tuban. (Dok. Pertamina)
Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tuban. (Dok. Pertamina)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin menuturkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu negara yang ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM) yang tinggi.

Terlebih, menurutnya, tantangan utama pengadaan BBM di Indonesia adalah struktur penggunaan energi dari sisi produksi.

"Untuk BBM kita [masih] 60% impor, hanya 40% domestik. Sisanya kita impor 60%, walaupun sudah masukin minyak sawit pakai FAME  [fatty acid methyl ester untuk bauran biodiesel]," jelas Rahmat dalam paparannya dalam agenda Media Workshop di Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).

Lima tahun terakhir, ungkap Rahmat,  nilai impor BBM pada 2019 hingga 2023 yang digelontorkan Indonesia menyentuh angka Rp251 triliun. Pada waktu bersamaan, pemerintah pun mengalokasikan subsidi BBM sebanyak Rp119 triliun.

Selain itu, Rachmat juga menegaskan dalam lima tahun terakhir, negara secara rata-rata turut membelanjakan devisa sebesar Rp250 triliun setiap tahun untuk subsidi dan kegiatan impor-ekspor.