Logo Bloomberg Technoz

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah seperti serangan-serangan di Laut Merah, termasuk kapal yang mengangkut minyak Rusia sebesar 570 barel.

"Selain itu, OPEC merevisi naik peningkatan pertumbuhan perekonomian dunia pada 2024 pada publikasi MOMR Juli 2024 dibandingkan dengan publikasi bulan sebelumnya sebesar 0.1% menjadi 2.9%. Hal ini juga sejalan dengan revisi naik pertumbuhan perekonomian di Kawasan Eropa dan Rusia masing – masing sebesar 0,2% menjadi 0,7% dan 3,1%," sambungnya.

Faktor lain yang turut mendorong peningkatan harga minyak mentah Juli 2024 adalah penurunan inflasi Amerika Serikat (AS) pada Juni 2024 yang sebesar 0.1% menjadi 3%, yang meningkatkan potensi penurunan suku bunga AS.

Kebakaran hutan di Alberta juga memicu kekhawatiran gangguan suplai minyak hingga 500.000 barel per hari juga turut mempengaruhi harga minyak.

Selain itu, terkait pasokan minyak dunia, International Energy Agency (IEA) memperkirakan produksi OPEC+ pada 2024 akan mengalami penurunan hingga 740.000 barel per hari dibandingkan dengan tahun lalu. 

"Faktor lainnya adalah Bank Sentral Cina (PBOC) menurunkan tingkat suku bunga Reverse Repo 7 Hari dan prime loan hingga 10 basis poin, menunjukkan stimulus pertumbuhan ekonomi," ungkap Agus.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor di atas, juga dipengaruhi oleh peningkatan run rate hingga 62,2% pada Juli 2024 di 25 kilang independen China di Shandong dengan total kapasitas sebesar 2,1 juta barel per hari, meningkat 3% dibandingkan bulan sebelumnya.

Peningkatan run rate kilang di Korea Selatan pada akhir Juli 2024 menjadi 84,9% (2,6 juta barel per hari) dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 82,4% (2,5 juta barel per hari) juga turut memengaruhi harga.

Adapun, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Juli 2024 dibandingkan dengan Juni 2024 adalah sebagai berikut:

  • Dated Brent naik sebesar US$2,70 per barel dari US482,61 per barel menjadi US$85,31 per barel.
  • WTI (Nymex) naik sebesar US$1,78 per barel dari US$78,70 per barel menjadi US$80,48 per barel.
  • Brent (ICE) naik sebesar US$0,88 per barel dari US$83,00 per barel menjadi US$83,88 per barel.
  • Basket OPEC naik sebesar US$1,55 per barel dari US$83,05 per barel menjadi US$84,60 per barel.
  • Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$2,69 per barel dari US$79,31 per barel menjadi US$82,00 per barel.

(prc/wdh)

No more pages