Transformasi ini, menurut Aria Bima, tidak terlepas dari kepemimpinan yang kuat dan sinergi antar pihak.
“Dulu orang sudah tidak punya keyakinan lagi. Bangga dengan perusahaan Jiwasraya nya. Sekarang dari semangat yang ngelokro (kendor), dari yang pesimis dan yang skeptis, menjadi yang optimis itu tidak hanya soal kemampuan manajerial tapi kemampuan kepemimpinan di dalam membangun corporate culture. Untuk bangkit dan menjadi tumbuh,” jelasnya.
Aria Bima juga mengapresiasi inisiatif Menteri BUMN Erick Thohir yang memiliki visi ekspansif, serta jajaran direksi BUMN yang memiliki kemampuan manajerial yang kuat.
“Saya kira, yang menjadi kelebihan dari kementrian sekarang ini, dan yang sangat penting adalah saling melengkapi antara pemikiran Pak Erick yang ekspansif dengan wamen-wamen, seperti Pak Tiko yang sangat teknokratik dan manajerial di dalam menyelesaikan berbagai persoalan di BUMN,” ungkapnya.
(tim)