Logo Bloomberg Technoz

Pengangguran AS Bisa 5%, The Fed Diramal Pangkas Bunga 125 Bps

Ruisa Khoiriyah
05 August 2024 15:20

Jerome Powell, Ketua Bank Sentral AS (Sumber: Bloomberg)
Jerome Powell, Ketua Bank Sentral AS (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Laporan data pengangguran Amerika Serikat (AS) yang tak terduga naik tajam menyentuh 4,3% pada Juli, telah memantik ketakutan di pasar global bahwa perekonomian terbesar di dunia itu semakin dekat ke jurang resesi.

Kekhawatiran itu telah memantik aksi panic selling di Asia sepanjang hari ini di mana indeks saham Jepang terbenam paling dalam, anjlok lebih dari 12%. Diikuti oleh indeks saham Korea dan Taiwan yang terjun bebas 11,3% dan 8,35% sampai siang hari ini.

Kekhawatiran para investor itu cukup beralasan. Ada prediksi, tingkat pengangguran AS pada akhir tahun ini akan semakin melesat naik menyentuh 4,5% dan pada 2025 nanti kian memuncak mencapai 5%.

Analisis terbaru dari Bloomberg Economics, menilai, pasar tenaga kerja AS semakin kesulitan menyerap limpahan tenaga kerja yang makin bertambah dari gelombang imigran yang masuk ke negeri itu.

"Kesimpulan kami adalah, kemampuan pasar tenaga kerja menyerap tenaga kerja baru dari kalangan imigran, semakin melemah dan mungkin akan butuh waktu lebih lama untuk menyerap mereka. Prediksi dasar kami, tingkat pengangguran AS akan mendaki dari 4,3% Juli ini menuju 4,5% akhir tahun dan akan lanjut naik hingga 5% tahun depan," jelas ekonom Bloomberg Economics Chris G. Collins dan Anna Wong, dalam kajian yang dikutip hari ini.