Ia mengungkapkan, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah akan menyiapkan beberapa langkah kebijakan untuk menjaga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Meski demikian, ia belum mengungkapkan detil kebijakan-kebijakan yang dimaksud.
“Jadi ini masuk dalam APBN 2024. Nanti kami umumkan pada waktu yang lain, untuk hal-hal itu,” ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal II-2024. Hasilnya sedikit di atas ekspektasi.
Pada Senin (5/8/2024), Deputi Kepala BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edi Mahmud mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2024 adalah Rp 5.536,5 triliun atas dasar harga berlaku. Jadi, ekonomi Tanah Air tumbuh 5,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Capaian tersebut tidak jauh dari perkiraan pasar. Konsensus yang dihimpun Bloomberg menunjukkan prediksi pasar berada di 5%.
Sementara dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Indonesia tumbuh 3,79%. Pada semester I-2024, ekonomi tumbuh 5,08%.
"IMF pada Juli meramal pertumbuhan ekonomi global 2024 tetap stabil, negara berkembang melambat dibandingkan 2023 tetapi masih tinggi dari capaian global. Indikator PMI manufaktur global sepanjang triwulan II berada di zona ekspansi," kata Edi dalam jumpa pers di kantornya.
(azr/lav)