Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh positif. Konsumsi rumah tangga masih jadi kontributor terbesar, disusul oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi dan ekspor.

Pada Senin (5/8/2024), Deputi Kepala BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edi Mahmud mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2024 adalah Rp 5.536,5 triliun atas dasar harga berlaku. Jadi, ekonomi Tanah Air tumbuh 5,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Dari sisi pengeluaran, kontributor utama dalam pembentukan PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan sumbangan 54,53%. Pada kuartal II-2024, konsumsi tumbuh 4,93% yoy. Lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2024 yang tumbuh 4,91% yoy, tetapi melambat ketimbang periode yang sama tahun lalu yakni 5,22% yoy.

Kini konsumsi rumah tangga sudah tumbuh di bawah 5% selama 3 kuartal beruntun.

"Konsumsi rumah tangga yang terus tumbuh didorong oleh perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Waisak, Kenaikan Isa Al Masih, dan Idul Adha," kata Edi dalam konferensi pers di kantornya.

Kemudian di peringkat kedua ada PMTB dengan sumbangan PDB sebesar 27,89%. PMTB tumbuh 4,43% yoy. Lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 3,79% yoy tetapi melambat dari periode yang sama tahun lalu yaitu 4,63%.

"PMTB tumbuh didorong oleh peningkatan realisasi investasi asing dan dalam negeri serta belanja modal pemerintah," tutur Edi.

Lalu di posisi ketiga adalah ekspor, dengan sumbangan terhadap PDB sebesar 21,4%. Ekspor tumbuh 8,28% yoy pada kuartal II, jauh membaik ketimbang periode yang sama tahun lalu yang minus 2,91% yoy.

"Pertumbuhan ekpsor didorong oleh peningkatan nilai dan volume beberapa komoditas antara lain batu bara, nikel, perhiasan, serta mesin dan peralatan mekanik. Sementara ekspor jasa didorong oleh peningkatan kunjungan wisman," sebut Edi.

(aji)

No more pages