Logo Bloomberg Technoz

Menempatkan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada jalur yang solid untuk segera memangkas suku bunga acuan pada September.

Data Nonfarm Payrolls. (Sumber: Bloomberg)

Non-Farm Payroll mencatat kenaikan sebesar 114.000 bulan lalu setelah revisi penurunan untuk dua bulan sebelumnya, kata Biro Statistik Tenaga Kerja pada Jumat. Lebih rendah dari perkiraan pasar sebelumnya yang mencapai 175.000.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, angka-angka tersebut mungkin memberi alasan kuat bagi pejabat The Fed untuk percaya kebijakan mereka terlalu banyak mendinginkan pasar tenaga kerja daripada mengembalikannya ke trend sehat sebelum pandemi. 

“Kesimpulan kami adalah bahwa kapasitas pasar tenaga kerja untuk menyerap para imigran baru sepertinya akan semakin berkurang, dan mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyerap mereka. Perkiraan awal kami adalah tingkat pengangguran akan ada kenaikan dari 4,3% di Juli menjadi 4,5% di akhir tahun –dan akan terus meningkat menjadi 5,0% di tahun depan." - Chris G. Collins dan Anna Wong, Bloomberg Economics.

Kenaikan tingkat pengangguran mencerminkan lebih banyak orang yang kehilangan dan meninggalkan pekerjaan mereka, daripada pekerja baru yang masuk ke dalam angkatan kerja. 

Adapun setelah laporan ketenagakerjaan, beberapa Analis unggulan di Wall Street meningkatkan ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga The Fed yang agresif pada tahun ini. Para Ekonom di Citigroup Inc. dan JPMorgan Chase & Co saat ini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar setengah poin di September dan November, diikuti oleh penurunan sebesar seperempat poin di Desember.

Dengan melihat itu, “Mudah untuk mengatakan bahwa The Fed seharusnya melakukan pemangkasan pada minggu ini,” tulis Feroli dari JPMorgan.

“Bahkan jika pelemahan dalam kondisi pasar tenaga kerja moderat dari sini ke depan, tampaknya The Fed setidaknya 100 basis poin offside, mungkin lebih,” tambahnya.

Pasar Swap suku bunga menunjukkan bahwa para pedagang melihat peluang lebih dari 70% untuk pergerakan setengah poin di September, dan memperkirakan total penurunan sekitar 119 basis poin pada akhir tahun. 

Senada, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg, para trader memproyeksikan The Fed akan memangkas suku bunga lebih dari satu poin persentase penuh pada 2024, dengan peningkatan kemungkinan pemotongan 50 bps yang besar pada September.

Sumber: CME FedWatch

“Pasar saat ini memperkirakan probabilitas pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 50 bps pada September bisa mencapai 70%,” tulis Jim Wyckoff, Senior Market Analyst di Kitco Metals, dalam risetnya.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, bersama dengan sejumlah data ekonomi lain, memberi indikasi bahwa pasar tenaga kerja AS terus melambat sehingga memperbesar ekspektasi Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga di September.

“Di sisi lain, data-data ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve menahan suku bunga di level yang terlalu tinggi untuk jangka waktu yang terlalu lama dalam usahanya memerangi inflasi. Federal Reserve telah menahan suku bunga di level tertinggi dalam dua dekade selama setahun terakhir ini,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,24% ke 7.308 di perdagangan sebelumnya, disertai oleh munculnya volume penjualan. Pergerakan IHSG pun saat ini diperkirakan sedang berada di fase konsolidasi.

“Selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3), sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (5/8/2024).

Herditya juga memberikan catatan, adapun area koreksi IHSG diperkirakan akan menguji ke rentang 7.026-7.103.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ERAA, MIDI, TOWR, dan ITMG.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dengan pivot saat ini di 7.300. Eskalasi konflik di Timur Tengah dan realisasi pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2024 yang di bawah ekspektasi menjadi faktor risiko utama IHSG pada pekan ini.

“U.S. Unemployment Rate naik ke 4,3% di Juli 2024 dari 4,1% di Juni 2024. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran bahwa pemangkasan The Fed Rate yang diperkirakan pada September 2024 sudah terlambat untuk mencegah resesi ekonomi AS di Semester II-2024,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ADMR, HRUM, PTBA, MAPI, BBTN, dan EXCL.

(fad)

No more pages