Perdana menteri sedang mempersiapkan sidang darurat, meminta jaksa bekerja lebih lama dan di akhir pekan untuk memproses kasus, serta menempatkan kembali polisi jika diperlukan.
Kekerasan ini adalah yang terburuk di Inggris sejak musim panas 2011, ketika kerusuhan menyebar dan berkecamuk selama lima hari setelah polisi menembak mati seorang pria kulit hitam di London utara. Hal itu menyebabkan ribuan orang diadili dan dijatuhi hukuman penjara yang panjang. Starmer adalah direktur penuntutan publik pada saat itu dan diharapkan mengambil pendekatan keras yang serupa terhadap kerusuhan terbaru ini, menurut pejabat tersebut.
Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengumumkan langkah-langkah tambahan untuk melindungi masjid dan berjanji memberikan "dukungan penuh" bagi polisi dalam menangani kerusuhan. "Siapa pun yang terlibat dalam kerusuhan dan kekerasan di jalanan kami harus membayar harganya," katanya dalam sebuah video yang diposting di X.
Ketegangan meningkat sejak serangan penusukan di pesta dansa bertema Taylor Swift di Southport, dekat Liverpool, pada 29 Juli. Polisi mengatakan tersangka, Axel Rudakubana (17 tahun) lahir di Inggris, berupaya membantah klaim palsu yang menyebar di media sosial bahwa dia adalah migran Muslim.
Sekitar 300 orang terlibat dalam kerusuhan di wilayah Walton di Liverpool pada Sabtu malam, menurut Polisi Merseyside. Polisi yang juga bertanggung jawab atas Southport, mengatakan bahwa sebuah toko serba ada lokal dibakar dan sebuah perpustakaan rusak, sementara petugas pemadam kebakaran yang datang ke lokasi dilempari dengan benda-benda.
Di Hull, para demonstran berkumpul di luar hotel yang menampung pencari suaka, sejumlah jendela dipecahkan dan botol-botol dilemparkan. Dalam video yang diunggah ke media sosial, banyak pengunjuk rasa terdengar meneriakkan "hentikan perahu," mengacu pada penyeberangan dari benua Eropa oleh para migran yang mencoba sampai ke Inggris.
Banyak kepolisian di seluruh Inggirs yang mengeluarkan perintah pembubaran untuk mencoba membubarkan dan mencegah para perusuh. Ada juga kerusuhan di Leicester, Stoke-on-Trent, Nottingham, Manchester dan Middlesbrough, serta Belfast di Irlandia Utara.
"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan bahwa orang-orang dapat melewati sistem peradilan," kata Diana Johnson, menteri kepolisian, pada hari Minggu dalam sebuah wawancara di Sky News. Pengadilan bisa duduk sepanjang malam untuk menangani sejumlah besar orang yang ditangkap jika diperlukan, tambahnya.
Untuk sistem peradilan Inggris yang tegang, untuk kecepatan bisa jadi hal yang sulit.
Sejak 2010, ketika Partai Konservatif mulai berkuasa, pemotongan dana telah membuat sebagian besar sistem pengadilan berjuang untuk memproses beban kerja reguler mereka. Lebih dari setengah pengadilan magistrat, yang menangani pelanggaran tingkat rendah, ditutup selama 14 tahun kekuasaan Tory. Pengadilan-pengadilan itu sekarang menangani sekitar 387.000 kasus pada April tahun ini, angka yang melonjak sejak pandemi.
Kerusuhan terjadi hanya beberapa hari setelah DPR bersiap untuk reses musim panas yang panjang. Priti Patel, mantan menteri dalam negeri yang kini bersaing untuk menggantikan Rishi Sunak sebagai pemimpin Partai Konservatif, telah meminta Parlemen untuk dipanggil kembali.
“Situasinya belum krisis” tetapi dengan lebih banyak demonstrasi yang direncanakan “itu menimbulkan tantangan besar bagi pemerintahan baru,” kata Cassia Rowland, seorang peneliti senior di lembaga think tank Institute for Government.
(bbn)
