Pertumbuhan ekonomi beberapa mitra dagang utama Indonesia, seperti Tiongkok, melambat. Sementara Amerika Serikat (AS) tumbuh lebih tinggi. Adapun India tetap kuat meski melambat.
Terkait perdagangan global, lanjut Edi, sepanjang kuartal II Indonesia masih menjaga surplus neraca dagang. Secara global, pertumbuhan perdagangan barang dan jasa akan menguat.
Harga komoditas ekspor Indonesia masih fluktuatif, beberapa mulai meningkat pada kuartal II seperti CPO dan batu bara.
Dari sisi domestik, kinerja ekonomi ditopang oleh kegiatan yang terjaga. PMI-BI tetap kuat, berada di zona ekspansi yaitu 51,97%. Kapasitas produksi sebesar 73,7%, lebih tinggi dari kuartal I yang sebesar 73,61%.
Pergeseran musim panen membuat produksi padi 18,01%, sementara produksi semen dan listrik juga tumbuh. Realisasi investasi juga tumbuh 22,47%, sementara belanja modal pemerintah dan impor barang modal juga tumbuh positif.
"Daya beli masyarakat terjaga, di mana penjualan ritel tumbuh. Mobilitas masyarakat juga meningkat di seluruh moda transportasi," sambung Edi.
(aji)