Bursa Asia Diprediksi Melemah Dipicu Ketegangan di Timur Tengah - Market

Jumlah nonfarm payroll AS naik 114.000 pada Juli - salah satu angka terlemah sejak pandemi - dan pertumbuhan pekerjaan direvisi lebih rendah pada dua bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran secara tak terduga naik untuk bulan keempat menjadi 4,3%, di atas perkiraan akhir tahun bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), yang memicu indikator resesi yang dipantau ketat.

S&P 500 mengalami reaksi terburuk terhadap data pekerjaan dalam hampir dua tahun, turun 1,8% pada Jumat. Intel Corp anjlok 26% karena perkiraan pertumbuhan yang suram, menambah serangkaian pendapatan teknologi yang buruk yang telah membuat Nasdaq 100 turun lebih dari 10% dari puncaknya untuk memasuki koreksi. Berkshire Hathaway Inc mengungkapkan pada akhir pekan bahwa mereka memangkas sahamnya di Apple Inc hampir setengahnya, sebagai bagian dari penjualan besar-besaran pada kuartal kedua.

"Ini akan segera dilihat sebagai hal yang negatif," kata Mark Lehmann, CEO Citizens JMP Securities. "Apple adalah pemain nomor satu di ruang konsumen global dan itulah pernyataan tentang konsumen global."

Sementara itu, Treasury AS naik pada Jumat, dengan imbal hasil dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan turun ke level terendah sejak Mei 2023 karena meningkatnya kekhawatiran bahwa keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dua dekade berisiko memperlambat perekonomian lebih dalam. Para trader memproyeksikan The Fed akan memangkas suku bunga lebih dari satu poin persentase penuh pada 2024, dengan peningkatan kemungkinan pemotongan 50 basis poin yang besar pada September, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.

"Dengan tingkat pengangguran di atas dan inflasi inti PCE sekarang di bawah perkiraan akhir tahun The Fed, kami percaya bahwa keseimbangan risiko mendukung tindakan yang lebih agresif oleh The Fed," kata Brian Rose, ekonom senior AS di unit manajemen kekayaan UBS Group AG. "Kami mengubah kasus dasar kami menjadi pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September dan 25 basis poin masing-masing pada bulan November dan Desember" setelah sebelumnya hanya melihat setengahnya pada akhir tahun, tulisnya dalam sebuah catatan kepada klien.

Grafik imbal hasil 2 tahun AS. (Sumber: Bloomberg)

Di Asia, para trader akan segera fokus pada data aktivitas jasa dan komposit Caixin China swasta untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu setelah PMI manufaktur berkontraksi tak terduga untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan. Data tersebut muncul ketika para pejabat China menjelaskan pada Juli bahwa akan ada bantuan terbatas untuk memacu konsumsi domestik.

Di tempat lain minggu ini, data inflasi di Thailand dan Chili akan dirilis sementara Meksiko dan Peru akan mengadakan keputusan kebijakan saat perdebatan berkobar tentang prospek untuk obligasi dolar pasar negara berkembang dan mata uang lokal. Rapat kebijakan bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA) akan dianalisis untuk mengkonfirmasi kemungkinan pelonggaran pada akhir tahun, sementara aktivitas ekonomi dan data kredit AS serta pidato dari gubernur bank The Fed regional akan dipantau ketat.

"Data yang lebih baik minggu ini dapat memberikan beberapa keyakinan pada pasar obligasi yang terlalu jenuh beli dan menawarkan jaminan bagi ekuitas dan kredit," tulis Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group, dalam sebuah catatan kepada klien.

"Sebaliknya, jika data terus melemah dan bank sentral tidak memenuhi ekspektasi pasar dalam narasi mereka, satu hal yang jelas: membeli saat harga turun dalam risiko mungkin tidak seefektif kali ini, sementara penjual jangka pendek akan memiliki tempat berburu yang jauh lebih menguntungkan," katanya.

Beberapa pergerakan utama di pasar:

Saham