Jeroan seperti hati dan lidah tinggi akan purin, senyawa yang cenderung diubah tubuh menjadi asam urat. Oleh karena itu, menghindari jeroan dari diet sangat disarankan untuk menjaga kadar asam urat tetap stabil.
3. Daging Merah
Daging merah seperti daging sapi, babi, dan domba memang tinggi protein, namun juga tinggi purin. Untuk menjaga kadar asam urat darah, sebaiknya ganti daging merah dengan daging ayam atau sumber protein nabati, seperti kacang kedelai yang dapat ditemukan pada tempe dan tahu.
4. Roti
Karbohidrat olahan seperti roti putih, kue kering, dan kue dapat meningkatkan kadar gula darah yang berakibat buruk pada asam urat. Sebaiknya, pilih sumber karbohidrat yang lebih sehat dan rendah purin.
5. Madu
Madu mengandung fruktosa tinggi, pemanis alami yang melepaskan purin saat terurai di tubuh. Batasi konsumsi minuman atau makanan yang mengandung fruktosa seminimal mungkin untuk mencegah atau mengurangi serangan asam urat.
6. Alkohol
Minuman beralkohol, terutama bir, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Selain mengandung banyak purin, bir juga memperlambat proses pembuangan asam urat melalui urine. Bahkan bir non-alkohol dapat meningkatkan kadar asam urat meskipun tidak sebanyak bir beralkohol.
Tips Mengelola Asam Urat dengan Pola Makan Sehat
Mengelola asam urat bukan hanya tentang menghindari makanan tertentu, tetapi juga mengadopsi pola makan sehat secara keseluruhan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:
- Konsumsi Buah dan Sayuran: Buah-buahan dan sayuran rendah purin sangat baik untuk penderita asam urat. Beberapa contoh yang baik adalah ceri, stroberi, dan seledri.
- Perbanyak Minum Air Putih: Air membantu melarutkan asam urat dalam darah dan memfasilitasi pembuangannya melalui urine.
- Pilih Sumber Protein Nabati: Kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk kedelai seperti tempe dan tahu adalah sumber protein yang baik dan rendah purin.
- Batasi Gula dan Makanan Manis: Gula tambahan dan makanan manis dapat meningkatkan kadar asam urat. Sebaiknya pilih pemanis alami dalam jumlah kecil.
Dengan mengikuti panduan di atas, penderita asam urat dapat mengelola kondisi mereka dengan lebih baik dan mengurangi frekuensi serta intensitas serangan.
(red)
