Masih di Asia, Hashim pun merujuk pada pertumbuhan sumber daya manusia di Korea Selatan. Padahal Negeri Gingseng ini tak memiliki sumber daya alam, tanahnya berbatu, dan iklimnya juga tak terlalu baik.
"Dengan kondisi yang tidak kondusif, Korea Selatan bisa dapat pendapatan per kapita 10 kali Indonesia," kata dia.
Hal ini, kata Hashim, membuat Prabowo berkomitmen untuk memberantas stunting dan memastikan pertumbuhan sumber daya manusia Indonesia semakin berkualitas. Dia optimis, sejumlah kebijakan Prabowo-Gibran, mampu menggenjot warga negara Indonesia memiliki kualitas global dan meningkatkan pendapatan per kapita.
terdapat paradoks di Indonesia, di mana Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah, iklim mendukung, tanah subur dan luas, tetapi masyarakat belum sejahtera.
Hal itu juga sebagaimana disampaikan Presiden Terpilih Periode 2024–2029 Prabowo Subianto dalam bukunya.
Hashim –yang juga merupakan adik Prabowo – mengatakan kondisi ini sangat berbeda dengan negara-negara dengan ekonomi besar seperti Rusia dan Arab Saudi yang Rusia yang hanya memiliki SDA, tetapi tidak didukung dengan kondisi cuaca dan iklim yang baik.
“Indonesia punya semuanya, kita punya air, tanah, cahaya matahari, tetapi rakyat kita sebagian besar masih kurang [pada aspek] pendidikan, kurang kesehatan, kurang gizi dan kurang papan. Di sini paradoks Indonesia,” ujar Hashim dalam sambutannya secara daring di Dialog Nasional Program Makanan Bergizi, Sabtu (3/8/2024).
Selain itu, Hashim menyinggung Korea Selatan yang memiliki iklim kurang kondusif, tanah tidak subur, dan tidak memiliki SDA, tetapi pendapatan per kapitanya 10 kali lebih besar dibandingkan Indonesia.
Bahkan, kata Hashim, masalah dari paradoks Indonesia masih sama dari waktu ke waktu, salah satunya soal stunting.
Berdasarkan pemberitaan saat itu, kata Hashim, tingkat stunting di Indonesia berada pada level 30% pada 2006. Angka stunting itu juga bervariasi di masing-masing daerah, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 56% dan Jawa Timur pada rentang 44% hingga 52%.
Dengan demikian, pemerintah ke depan memiliki program memberikan makanan bergizi secara gratis, seperti untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil.
(dov/frg)