Logo Bloomberg Technoz

Arm memiliki peran unik dalam industri cip. Desain dan standarnya sangat penting untuk semikonduktor yang menjalankan sebagian besar ponsel pintar di dunia.

Haas mencoba memperluas jangkauan itu ke pasar yang menguntungkan untuk peralatan pusat data, membantu Arm memanfaatkan lebih banyak pengeluaran yang dikhususkan untuk sistem AI.

Pendapatan Arm naik 39% menjadi US$939 juta (sekitar Rp15,21 triliun) pada kuartal pertama fiskal, yang berlangsung hingga bulan Juni, kata perusahaan.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dari proyeksi analis sebesar US$905,4 juta (sekitar Rp14,66 triliun). Namun Arm mempertahankan prediksi penjualan untuk setahun penuh sekitar US$3,95 miliar, sedikit di bawah estimasi rata-rata US$4 miliar.

Laba bersihnya 40 sen per saham pada kuartal pertama, tidak termasuk beberapa item. Itu dibandingkan dengan estimasi rata-rata 34 sen. Perusahaan memproyeksikan penjualan sebesar US$780 juta-US$830 juta untuk kuartal saat ini—sesuai dengan perkiraan para analis. Perkiraan tahunan berkisar antara US$3,8 miliar–US$4,1 miliar.

Kelemahan di pasar lain di mana teknologi Arm dijual mengimbangi kekuatan di pusat data dan smartphone kelas atas, kata Haas dalam sebuah wawancara. 

Arm, seperti STMicroelectronics NV dan NXP Semiconductors NV, telah memberikan proyeksi yang mengecewakan pada musim laporan keuangan kali ini, dengan alasan kelebihan inventaris di beberapa pasar, termasuk di pasar industri dan otomotif.

Arm sebelumnya mengatakan bahwa mereka dapat membukukan tingkat pertumbuhan pendapatan setidaknya 20% pada tahun fiskal 2026 dan 2027, sebuah upaya menunjukkan kepercayaan pada prospek jangka panjang perusahaan.

Arm melisensikan serangkaian instruksi dasar yang digunakan perangkat lunak untuk berkomunikasi dengan cip. Arm juga menyediakan apa yang disebut blok desain yang digunakan perusahaan seperti Qualcomm Inc untuk membangun produk mereka.

Perusahaan telah bergerak ke arah penyediaan tata letak yang lebih lengkap yang dapat dibawa langsung ke tahap manufaktur. Pergeseran tersebut menjadikannya lebih sebagai pesaing bagi pelanggan seperti Qualcomm, serta membantu mendorong lebih jauh ke pusat data.

Arm masih dimiliki 90% oleh SoftBank Group Corp asal Jepang. Penawaran umum perdana pada tahun 2023 berhasil mengumpulkan dana sebesar US$4,9 miliar, yang menandai debut terbesar di bursa AS pada tahun itu.

Arm mengatakan bahwa bisnis lisensinya tumbuh 72% dari tahun sebelumnya menjadi US$472 juta, dibantu oleh beberapa perjanjian “bernilai tinggi” yang menunjukkan komitmen jangka panjang untuk menggunakan teknologinya.

Pendapatan royalti naik 17% menjadi US$467 juta, yang mencerminkan pergeseran ke jenis cip yang memiliki harga lebih tinggi. Ada juga pertumbuhan yang kuat pada smartphone kelas atas, kata dia.

Pemegang lisensi Arm membayar akses ke blueprint dalam perjanjian tetap—dan kemudian membayar royalti berdasarkan berapa banyak dan jenis cip apa yang akhirnya mereka buat, gunakan, atau jual.

(bbn)

No more pages