Miliarder ini muncul sebagai salah satu taipan yang paling terpukul dalam pembalikan cepat saham-saham Jepang. SoftBank yang berbasis di Tokyo, salah satu investor teknologi terbesar di dunia, telah naik 46% hingga akhir Juli.
Perusahaan memiliki sebagian besar saham perusahaan pembuat cip Arm Holdings Plc, yang sahamnya melonjak tahun ini karena ekspektasi bahwa SoftBank akan mendapatkan keuntungan dari antusiasme terhadap kecerdasan buatan (AI).
Meski begitu saham Arm sudah anjlok 16% pada hari Kamis saat perusahaan mengecewakan para investor. Arm telah menegaskan kembali perkiraan penjualan tahunan yang telah ada.
Pada hari Jumat, saham Jepang turun paling tinggi sejak 2016 karena dampak dari kebijakan moneter yang lebih ketat. Keputusan moneter ini mengguncang salah satu pasar dengan kinerja terbaik di dunia.
Operasi internasional SoftBank juga berarti penguatan yen menimbulkan risiko. Mata uang Jepang naik ke level tertinggi empat bulan pada hari Kamis menyusul sinyal hawkish dari BOJ di awal minggu.
Son, 66 tahun, adalah pemegang saham terbesar SoftBank di perusahaan investasi raksasa bernilai sekitar US$78 miliar ini, tetapi sebagian besar sahamnya dijaminkan sebagai jaminan atas pinjaman dari berbagai lembaga keuangan.
(bbn)