Logo Bloomberg Technoz

PMI Manufaktur RI Turun Level, Ini Kata Sri Mulyani

Azura Yumna Ramadani Purnama
02 August 2024 18:30

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Kamis (18/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Kamis (18/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku masih mengidentifikasi pemicu turunnya Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur yang ke 49,3 atau ke level kontraksi pada Juli 2024.

Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa kemungkinan yang mempengaruhi penurunan PMI Manufaktur tersebut, termasuk penurunan permintaan dari barang-barang manufaktur yang termoderasi. Sementara dari sisi domestik, ia sedang memantau apakah memang terdapat persaingan dengan barang impor.

“Permintaan domestik melemah, ekspor untuk negara-negara yang ekonomi mengalami kecenderungan melemah. Di sisi lain ada harapan terhadap India [untuk ekspor] bukan barang manufaktur,” kata Sri Mulyani setelah konferensi pers KSSK III-2024, Jumat (2/8/2024).

Meski demikian, Sri Mulyani mengungkapkan indeks kepercayaan bisnis justru mengalami level tertinggi jika diukur sejak Februari. Dengan begitu, ia mengaku akan membedah lebih lanjut mengapa PMI Manufaktur terkontraksi saat kepercayaan bisnis meningkat.

Menurut dia, kontraksi PMI Manufaktur akan bersifat sementara karena terdapat optimisme dari sisi industri bahwa volume penjualan dan produksinya akan meningkat seiring dengan kondisi pasar yang tahun depan diperkirakan menguat.