Logo Bloomberg Technoz

10 Saham Kinerja Paling Anjlok di 2024, Ada yang Ambles 90%

Muhammad Julian Fadli
02 August 2024 18:20

Papan Layar IHSG di Bursa Efek Indonesia. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Papan Layar IHSG di Bursa Efek Indonesia. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang 2024 bergerak sideways dengan kecenderungan stagnan, seiring berbagai skenario yang menekan dan penuh tantangan. Tekanan juga datang dari Net Sell investor asing yang tinggi pada 8 bulan pertama tahun ini.

Sentimen kurang positif juga datang dari sisi internal perusahaan, baik itu dari para pemegang saham yang melepas sejumlah kepemilikannya, laporan keuangan yang merugi, serta ada faktor lain yaitu valuasi harga saham yang mahal. Terdapat juga sentimen rotasi yang dapat mengakibatkan tekanan pada sejumlah saham-saham di Bursa Efek Indonesia.

Grafik Investong Asing Terhadap IHSG Pada 2024 Tercatat Ada Aksi Net Sell (Bloomberg)

Secara faktor makro ekonomi pun turut menekan IHSG, sepanjang 2024 nilai tukar rupiah terdepresiasi amat dalam mencapai 5,22% ytd terhadap Dolar AS. Seiring dengan itu dalam 3 bulan berturut-turut Mei-Juni dan Juli, Indonesia ‘Menderita’ deflasi bulanan. 

Alhasil, IHSG masih mencatatkan kinerja kurang impresif dengan flat di angka kenaikan 0,49% ytd ke 7.308,12. Perjalanan ini seiringan dengan sejumlah saham yang bergerak di zona merah, hingga jadi pemberat laju IHSG.

Nilai Tukar Rupiah Secara Year to Date (Bloomberg)

Terdapat deretan saham yang mencatatkan koreksi dan minus hingga mencapai 90% ytd, artinya apabila berinvestasi pada saham yang mengalami tekanan hebat tersebut, dana investasi kita hanya tersisa 10% saja.