Logo Bloomberg Technoz

BI Jelaskan Alasan Suku Bunga SRBI Lebih Tinggi dari SBN

Azura Yumna Ramadani Purnama
02 August 2024 13:10

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024. (Youtube Kemenekeu)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024. (Youtube Kemenekeu)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menjelaskan alasan imbal hasil atau yield Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) lebih besar ketimbang yield Surat Berharga Negara (SBN). Hal ini berkaitan dengan mencegah keluarnya dana asing (outflow) dari Indonesia dalam jumlah besar dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Gubernur BI Perry Warjoyo mengatakan pada kuartal I-2024 terjadi anomali di pasar surat utang Amerika Serikat (AS). Yield yang diberikan US Treasury Note bertenor 2 tahun lebih tinggi dari yield US Treasury bond bertenor 10 tahun AS.

Saat itu, yield yang diberikan US Treasury note mencapai 4,7% sementara US Treasury bond mencapai 4,4%. Dampak dari anomali ini adalah terjadinya capital outflow dari SBRI mencapai US$1,82 miliar pada kuartal I-2024.

US Treasury note dipengaruhi oleh suku bunga acuan AS atau fed fund rate yang bertahan dilevel 5,25% hingga 5,5%. Sementara US Treasury bond dipengaruhi jumlah utang AS. Adapun yield SRBI dikaitkan dengan US Treasury note.

“Untuk mencegah capital outflow suku bunga SRBI lebih tinggi dari SBN. Karena memang US Treasury note lebih tinggi dari US Treasury bond,” terang Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (2/8/2024).