Logo Bloomberg Technoz

Panen Hingga Pilkada Jadi Alasan Impor Beras Bisa 5,1 Juta Ton

Pramesti Regita Cindy
02 August 2024 11:00

Pekerja merapihkan karung beras di agen beras kawasan Pasar Minggu, Rabu (22/5/2024). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan karung beras di agen beras kawasan Pasar Minggu, Rabu (22/5/2024). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai tingginya proyeksi impor beras pada 2024 tidak terlepas dari rendahnya produksi panen raya tahun ini yang disebabkan oleh mundurnya musim tanam dan musim panen. 

Peneliti dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Eliza Mardian berpendapat, di sisi lain, pemilihan kepala daerah atau Pilkada pada November 2024 nanti juga akan turut meningkatkan permintaan terhadap beras karena banyaknya aktivitas kampanye kepada masyarakat. 

"Ditambah lagi kita akan ada Pilkada, sehingga ini akan meningkatkan permintaan terhadap beras karena berkaca dari Pileg kemarin itu permintaan beras meningkatkan karena banyaknya aktivitas silaturahmi kepada rakyat untuk meraup suara," jelas Eliza kepada Bloomberg Technoz, Kamis (1/8/2024). 

Di samping itu, pemerintah juga berencana memberikan bantuan beras langsung kepada masyarakat hingga Desember mendatang, yang mana sebagian besar akan dipenuhi dari impor Bulog. 

Oleh karena itu, lanjut Eliza, kebijakan impor ini juga akan berdampak pada penurunan harga gabah di level petani karena adanya aspek psikologis pasar.